Sandiaga Uno: Belum Ada Penerbangan Internasional Mendarat di Bali
"Update pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara, sampai saat ini kami terus mencatat bahwa belum ada penebangan internasional langsung yang ke Bali," kata Sandiaga Uno.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan belum ada satu pun penerbangan internasional yang mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali hingga saat ini. Padahal, pemerintah telah membuka kunjungan wisatawan asing ke pulau Dewata sejak 14 Oktober 2021 lalu.
"Update pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara, sampai saat ini kami terus mencatat bahwa belum ada penebangan internasional langsung yang ke Bali," tuturnya dalam acara Weekly Press Briefing, Senin (1/11).
-
Bagaimana Ubud, Bali menampilkan suasana pedesaannya? Ubud, Bali merupakan destinasi wisata yang sangat populer di kalangan para wisatawan. Kota ini terkenal akan suasana pedesaannya yang tenang dan menenangkan, jauh dari hiruk pikuk kota besar.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
Meski begitu, Sandiaga menyatakan, pihaknya bersama stakeholders terkait terus berupaya memaksimalkan penerapan protokol kesehatan untuk menyambut kedatangan turis asing. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik dunia terhadap penanganan pandemi di Indonesia.
"Harapannya dengan 19 negara yang sudah di berikan persetujuan kita mendapatkan feedback yang lebih baik," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, sepinya penerbangan regular dari 19 negara yang diizinkan untuk berkunjung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali karena wisatawan mancanegara memerlukan waktu untuk mempersiapkan berbagai dokumen perjalanan.
Selain itu, wisman disebut juga masih menunggu jadwal penerbangan dari pihak maskapai. Sebab, tidak semua maskapai sudah mulai membuka lagi penerbangan langsung dari negara asalnya ke Bali.
"Kemenparekraf sendiri turut mempromosikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara melalui kerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW) di 19 negara. Promosi juga dilakukan melalui own media serta perwakilan Indonesia di negara-negara tersebut," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara virtual, Jakarta, Senin (18/10).
Keptusan Pembukaan Penerbangan
Keputusan pembukaan penerbangan internasional ke Bali ini diambil berdasarkan angka penyebaran positivity rate (jumlah total kasus positif) Covid-19 di Indonesia yang terendah se-Asia, yakni sebesar 1,50 persen atau jauh di bawah standar World Health Organization (WHO) yaitu 5 persen.
Dengan terkendalinya Covid-19, peluang dibukanya kembali kegiatan ekonomi dapat diwujudkan. Apalagi, kata dia, Bali perlu segera pulih dari pandemi Covid-19 karena wilayah ini menggantungkan perekonomian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Salah satunya dengan upaya pembukaan pariwisata untuk wisatawan mancanegara," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
(mdk/idr)