Sandiaga Uno Yakin Target 10 Juta Wisatawan Asing Tercapai di Akhir Masa Jabatannya
Masa jabatan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf akan berakhir pada Minggu (20/10).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan meletakkan jabatannya pada Minggu (20/10) nanti. Di penghujung masa jabatan, Sandiaga yakin target Kemenparekraf untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 10 juta orang akan tercapai.
Sandiaga mengaku sangat optimis target tersebut akan tercapai sebelum masa jabatannya berakhir. Apalagi berdasarkan data Kemenparekraf, hingga Agustus 2024, tercatat kunjungan wisman mencapai 9,09 juta atau naik 20,38 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
"Sangat optimis (capai target). Kita sudah melewati ekspektasi," ujarnya kepada wartawan usai meresmikan Masjid di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Sabtu (12/10).
Sandiaga juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Jadi sekali lagi, kami berterima kasih karena ini bukan hasil dari saya sendiri apalagi kementerian. Ini hasil kerja seluruh pihak termasuk teman-teman media," kata dia.
Pariwisata Hijau
Saat menghadiri acara wisuda 561 mahasiswa Poltekpar Makassar di Anjungan Losari, Sandiaga tak lupa berpamitan jelang berakhinya masa jabatannya sebagai Menparekraf. Ia menitipkan pesan kepada wisudawan Poltekpar Makassar untuk menjadi ujung tombak kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Saya ucapkan selamat kepada 561 wisudawan kita yang akan menjadi ujung tombak dari pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Mereka sebagian sudah mendapatkan lapangan pekerjaan dan sebagian lagi sudah memulai usaha," bebernya.
Bagi Sandiaga mahasiswa Poltekpar Makassar yang diwisuda hari ini merupakan prototipe untuk meraih Indonesia emas tahun 2045. Apalagi pelaku industri saat ini menginginkan produk pariwisata hijau.
"Saya ucapkan selamat kepada wisudawan dan terima kasih kepada para orang tua, mari kita membangun Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045," ujarnya.
"Sulsel khususnya dan Indonesia Timur umumnya sangat membutuhkan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki daya saing dan sanggup untuk mengisi segala peluang yang dihadirkan," sebutnya.
Dua Skenario
Sebelumnya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan institusinya membagi dengan dua skenario yakni target bawah dan target atas. Target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan.
“Dan dengan capaian Januari hingga Agustus ini kita sudah mencapai 87,35 persen untuk target bawah. Sementara target atas kita telah mencapai 63,59 persen,” kata Nia Niscaya.
Saat ini kontribusi penyumbang wisman periode Januari – Agustus 2024 secara berurutan, berasal dari Malaysia, Australia, China, Singapura, dan Timor Leste. Adapun pintu masuk utama hampir melewati target bawah dan mendekati target atas, terutama Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali hampir mendekati 2,95 juta wisatawan.
“Yang menjadi pekerjaan rumah terbesar adalah pintu di Batam-Bintan atau Kepri (Kepulauan Riau). Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup jauh dari target per-pintu atau masih berkisar di bawah 700 ribu wisatawan yang masuk,” ujarnya.
Nia Niscaya kemudian menyoroti perbandingan antara wisatawan nasional (wisnas) dengan wisman untuk melihat perbandingan jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri dan wisman yang masuk ke Indonesia. Secara kumulatif pada periode Januari – Agustus 2024, jumlah wisnas sebesar 5,99 juta.
“Kalau dibilang, masih ada surplus sebesar 3,10 juta kunjungan tetapi ada harapan kita wisman-nya semakin besar dan wisnas-nya semakin kecil. Dan memang secara year on year ada peningkatan tetapi month to month untuk wisnas menurun, mungkin ini terkait berakhirnya masa liburan sekolah,” ujar Nia.
Berdasarkan destinasi tujuan wisnas, Malaysia masih mendominasi, disusul Arab Saudi, Singapura, Thailand, dan Timor Leste. Adapun pintu utama yang dilalui wisnas meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bandara Internasional Hang Nadim, Bandara Internasional Kualanamu, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.