Sarjana ekonomi tak diminati perbankan
Makin banyak pakar pertanian dan insinyur di luar ekonomi yang mengisi posisi top manajemen perbankan di Indonesia.
Firma akuntansi dan konsultasi Price Waterhouse Cooper (PwC) menggelar jajak pendapat tahunan kepada pelaku industri perbankan menyoal tantangan dan peluang pada 2014.
Salah satu isu yang banyak dikeluhkan bankir adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di industri jasa keuangan. Sebanyak 44 persen responden menegaskan, saat ini perbankan kesulitan merekrut SDM yang berkualitas untuk bekerja di perusahaan masing-masing. Bahkan, para sarjana bidang ekonomi, akuntansi, atau manajemen dianggap tidak layak masuk ke sektor ini.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Kapan bocah tersebut dikorbankan? "Persembahan 176" ditemukan di sayap barat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa perang dan matahari suku Aztec pada abad ke-15 Masehi.
-
Apa yang dimaksud dengan perdamaian? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perdamaian berarti penghentian permusuhan, atau perihal damai.
-
Apa yang dimaksud dengan 'persen'? Persen atau persentase adalah sebuah cara untuk menyatakan perbandingan antara sebagian dan keseluruhan dalam bilangan per seratus.
-
Apa yang dimaksud dengan rumah lelang bank? Sesuai namanya, rumah lelang bank adalah rumah atau properti yang disita oleh bank dan dijual melalui proses lelang.
"Kita prihatin melihat kondisi lulusan universitas. Para bankir menilai kenapa terlalu banyak yang diajarkan ke mahasiswa tapi sedikit sekali yang bisa mereka pahami. Akhirnya bank merekrut karyawan baru bukan lagi dari jurusan ekonomi atau bisnis," kata Kepala PwC Indonesia Jusuf Wibisana dalam jumpa pers 'Indonesia Banking Surveys 2014' di Jakarta, Rabu (14/5).
Dari pengalaman pelaku industri perbankan, justru kini lebih menguntungkan merekrut sarjana dari disiplin ilmu yang jauh dari ekonomi. PwC mencatat, banyak bank kini mempekerjakan sarjana alumni Institut Pertanian Bogor atau Institut Teknologi Bandung. Ini dikarenakan biaya pelatihan para sarjana itu untuk beradaptasi dengan tuntutan kerja bank lebih cepat, dibanding alumni jurusan ekonomi.
"Makin banyak saja pakar pertanian dan insinyur yang mengisi posisi top manajemen perbankan di Indonesia. Ini karena orang melihat kebutuhan SDM dari intelejensi mereka yang terbukti lebih cepat mengikuti pelatihan sebelum bekerja," ungkap Jusuf.
PwC menegaskan, keluhan para bankir ini wajib diperhatikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai otoritas terkait dalam penyediaan SDM ke dunia kerja. Tanpa ada perubahan fundamental kualitas lulusan universitas, Jusuf menambahkan, para bankir cukup pesimis menghadapi liberalisasi perbankan di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
"Banyak pertanyaan dari responden, kenapa mendikbud menghabiskan 20 persen APBN, sementara bank masih harus mengeluarkan banyak biaya melatih ulang calon pekerjanya," tandasnya.
Keluhan perbankan soal sulitnya menyerap tenaga kerja lulusan universitas sejalan dengan data Badan Pusat Statistik. Per Februari 2014, jumlah penganggur level S1 mencapai 360.000 orang, atau sekitar 5 persen dari total pengangguran. Sedangkan pemegang titel strata satu yang sudah bekerja baru mencapai 8,8 juta orang (7,49 persen) dari total angkatan kerja.
(mdk/noe)