Sejarah Pembangunan JIS, Jadi Tempat Kampanye Akbar Anies-Cak Imin
JIS menjadi singgahan terakhir kampanye bagi Paslon nomor urut 01. Sebab pembangunan JIS ada campur tangan Anies yang dulunya menjadi Mantan Gubernur Jakarta.
Masa pendukung AMIN yang datang diperkirakan lebih dari 3,5 juta orang memadati kawasan stadion JIS.
Sejarah Pembangunan JIS, Jadi Tempat Kampanye Akbar Anies-Cak Imin
Sejarah Pembangunan JIS, Jadi Tempat Kampanye Akbar Anies-Cak Imin
- JK dan Istri Jalan 3,5 Kilometer Ikut Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS
- Cerita Warga Brebes Sumbang 10 Ribu Telur Asin untuk Peserta Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS
- Rekayasa Lalin Kampanye Akbar di JIS Berlaku Mulai Pukul 06.00 WIB
- Kampanye Akbar 10 Februari 2024 di JIS, Anies: Saya Berharap Jangan Dipersulit
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menggelar kampanye akbar terakhir di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), hari ini Sabtu (10/2).
Masa pendukung AMIN yang datang diperkirakan lebih dari 3,5 juta orang memadati kawasan stadion itu. Padahal kapasitas JIS hanya bisa menampung 82.000 orang saja. Sehingga diperkirakan akan membludak.
JIS menjadi singgahan terakhir kampanye bagi Paslon nomor urut 01. Sebab pembangunan JIS ada campur tangan Anies yang dulunya menjadi Mantan Gubernur DKI Jakarta dan menjadi simbol sejarah kampanye bagi pasangan itu.
Lantas bagaimana sejarah pembangunan JIS?
Melansir dari laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, urgensi pembangunan stadion di Kota Jakarta menjadi dorongan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk membangun stadion bertaraf internasional.
Dengan digusurnya Stadion Lebak Bulus kala itu, yang diperuntukan untuk pembangunan Depo MRT Lebak Bulus, urgensi pembangunan stadion pun makin dibutuhkan.
Alih-alih pembangunan stadion baru, sebenarnya pembangunan Stadion JIS sudah diinisiasi sejak tahun 2008 di bawah kepemimpinan Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Sebelum resmi dinamakan Jakarta Internasional Stadium (JIS), stadion ini awalnya akan dinamakan Stadion Bersih Manusia Wibawa (BMW) sesuai dengan nama lahan yang dipakai.
Pada kala itu, pada 24 Agustus 2008 Pemprov DKI melakukan penggusuran bangunan liar di kawasan BMW. Direncanakan akan menampung sekitar 50.000 kapasitas.
Tetapi hingga 2014 rencana pembangunan pun belum dilakukan, hal itu disebabkan adanya sengketakan tanah oleh para penghuni liar yang menjadikan penghambatan pembangunan stadion itu.
Setelah beberapa kegagalan dan perencanaan yang tidak selesai, akhirnya pada 2018 sengketa tanah telah selesai dan siap dibangun.
Satu tahun setelah pembukaan lahan, Pemrov DKI Jakarta memberikan pernyataan resmi jikalau kapasitas stadion akan diperbesar hingga 82.000 kapasitas dengan desain atap yang terbuka dan tanpa lintasam lari, seperti desain awalnya.
Akhirnya pembangunan proyek stadion ini dimulai pada 14 Maret 2019 oleh kepemimpinan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan kontribusi Pemprov DKI Jakara melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sebagai salah satu kontraktor pembangunan stadion ini.
Memakan waktu selama 3 tahun pembangunannya, akhirnya JIS resmi dibuka pada 24 Juli 2022 lalu.
Alih-alih pembangunan stadion, warga Kampung Bayam pun meminta ganti rugi kepada Pemprov DKI karena terkena dampak atas kerusakan dari pembangunan itu.
Negosiasi pun dilakukan oleh Anies, pada 27 Maret 2022 dia menjanjikan akan membuat rumah susun (Rusun) bagi warga Kampung Bayam.
Pembangunan Rusun dimulai pada 7 Mei 2022 dam diresmikan pada 12 Oktober 2022. Rusun itu terdiri dari tiga tower yang berlantai empat.
Kini, JIS menjadi salah satu ikon dan atraksi Kota Jakarta. Dengan lokasi yang berdekatan dengan Ancol dan sirkuit Formula-E, JIS menjadi salah satu simbol pembangunan Jakarta menuju Kota Global.