Sekuritisasi aset, PT Indonesia Power incar Rp 10 T untuk program 35.000 MW
Sekuritisasi aset, PT Indonesia Power incar Rp 10 T untuk program 35.000 MW. Tahap pertama sebesar Rp 4 triliun telah diluncurkan pada periode 4 - 11 September 2017. Pada tahap pertama ini, terjadi kelebihan permintaan sampai 2,7 kali sekitar Rp 10,5 triliun dari target Rp 4 triliun.
PT Indonesia Power (IP) telah resmi menerbitkan investasi sekuritisasi aset Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (KIK EBA DIPP1) sebesar Rp 4 triliun. Surat berharga tersebut menggunakan penjaminan bisnis ketenagalistrikan dari PLTU Suralaya 1-4.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan KIK EBA akan ditawarkan sebanyak dua tahap dengan total dana diincar Rp 10 triliun yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2018. Hal tersebut sebagai aksi pencarian dana untuk mendukung mega proyek 35.000 MW. Tahap pertama sebesar Rp 4 triliun telah diluncurkan pada periode 4 - 11 September 2017.
"Bayangin ini oversubscribed (kelebihan permintaan) sampai 2,7 kali sekitar Rp 10,5 triliun dari target Rp 4 triliun. Ini luar biasa," kata Tito, saat peluncuran KIK EBA DIPP1 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/9).
Tito menilai, hal ini terjadi karena investor sangat antusias menyambut PT Power Indonesia di pasar modal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan sekuritas yang ditawarkan oleh anak perusahaan PT PLN (Persero) ini memiliki banyak kelebihan sehingga meledak di pasaran.
"Tidak kena pajak dan bunganya 8,25 persen," ujar Menko Darmin.
Produk KIK EBA DIPP1 sendiri terbagi menjadi dua yakni EBA Kelas A sebesar Rp 3,688 triliun dan EBA Kelas B sebanyak Rp 312 miliar dengan manajer investasi Danareksa Investment Management. Lalu BRI sebagai bank kustodian, Danareksa Sekuritas sebagai lead arranger serta, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan BCA sekuritas selaku selling agent lainnya.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin langkah PLN masuk ke bursa karbon? Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, unit pembangkit berbahan bakar gas pertama di Indonesia, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang akan memimpin langkah pembangkit PLN masuk ke bursa karbon.
Baca juga:
PLN: Program pembangkit listrik 35.000 MW sudah capai 47 persen
Besok, 10 kontrak jual beli listrik 91 MW ditandatangani
Telan biaya Rp 56 triliun, PLTU Jawa 4 ditarget beroperasi 2021
Hingga Agustus 2017, 18.800 MW pembangkit listrik siap dibangun
Program listrik Jokowi sudah sampai Aceh
Terancam proyek Geotermal
Sulit selamat hutan Gunung Slamet