Sepanjang 2015, Badak NGL jual 189 Kargo LNG
Penjualan LNG ini mencapai 111 persen dari target yang ditetapkan tahun lalu sebesar 170 standar kargo.
PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak NGL) membukukan penjualan LNG sebesar 189 standar kargo atau sekitar 10,6 juta metrik ton per tahun. Penjualan LNG ini mencapai 111 persen dari target yang ditetapkan tahun lalu sebesar 170 standar kargo.
"Tahun ini perseroan memproyeksikan penjualan LNG sebesar 147 kargo atau sekitar 8,3 juta metrik ton per tahun, turun dibandingkan realisasi tahun lalu," ujar Direktur Utama Badak NGL Salis S Aprillian di Jakarta, Rabu (3/2).
-
Dimana Pertamina menambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan kelancaran pembangunan Terminal LPG di Bima dan Kupang? Langkah ini merupakan lanjutan dari kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Kejaksaan dalam memastikan kelancaran Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2020 lalu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Pertamina Patra Niaga saat ini mengenban tugas dan amanah menjaga ketahanan dan menyalurkan energi diseluruh negeri, salah satunya lewat hadirnya terminal LPG di wilayah Indonesia Timur.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Apa yang dilakukan Pertamina International Shipping untuk memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara? PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Menurut dia, penurunan penjualan itu lebih disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas alam dari hulu. Untuk mencapai target penjualan LNG tahun ini, Badak NGL mengalokasikan belanja modal dan operasi sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp 2,76 triliun.
Alokasi belanja modal antara lain untuk untuk modifikasi kilang, DCS retrofit, dan lean gas project. "Kami memang ada maintenance salah satu train, akan tetapi sudah ada back up sehingga kilang tetap bisa beroperasi dengan empat train," kata Salis.
Selain itu, Badak NGL tengah menyusun beberapa skenario untuk dapat melanjutkan operasi dalam bingkai yang diberi nama the Second Life Cycle of Badak NGL. Di antara skenario itu adalah masuknya produser baru, yaitu ENI Jangkrik yang memiliki gas kering (lean gas) dan kemungkinan meningkatnya kembali produksi Blok Mahakam pasca-pengalihannya kepada Pertamina.
Guna mempertahankan kinerja, Badak NGL juga melakukan efisiensi biaya di berbagai fungsi dengan tetap mempertahankan reliabilitas (keandalan) dan keamanan kilang LNG. Efisiensi itu dilakukan antara lain melalui renegosiasi asuransi kilang, inhouse maintenance, in-house dry docking untuk tugboat, renegosiasi pengadaan, in-house traning, dan restrukturisasi organisasi.
Sementara itu, Mantan Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Harry Karyuliarto mengatakan anjloknya harga minyak mentah dunia membuat pasar LNG tidak menggembirakan dan tertekan sangat rendah. Dalam dunia LNG, kondisi ini sering disebut dengan buyers market.
"Ini merupakan kondisi untuk beli LNG. Sayangnya, meskipun kesempatannya ada, infrastruktur domestiknya belum memadai sehingga Indonesia tidak bisa memanfaatkan kondisi tersebut," kata Harry.
PT Badak NGL adalah perusahaan penghasil gas alam cair terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG terbesar di dunia. Perusahaan ini dibentuk pada 26 November 1974 oleh Pertamina, Huffco Inc, dan Japan Indonesia LNG Company (JILCO). Saat ini komposisi pemegang saham Badak NGL adalah Pertamina 55 persen, Vico Indonesia 20 persen, Total E&P Indonesie 10 persen, dan JILCO 15 persen.
(mdk/sau)