Setelah Go-Jek, Astra Buka Peluang Beri Suntikan Modal ke Digital Startup Lain
Sebelumnya, ASII telah dua kali menanamkan modal ke unicorn Go-Jek dengan total dana sebesar USD 250 juta atau setara Rp3,5 triliun.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Prijono Sugiarto memberi sinyal bahwa perusahaannya siap menyuntikkan dana ke perusahaan rintisan atau digital startup lain di Tanah Air.
Sebelumnya, ASII telah dua kali menanamkan modal ke unicorn Go-Jek dengan total dana sebesar USD 250 juta atau setara Rp3,5 triliun.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Bagaimana Toyota dan Astra berhasil menjalin kerjasama? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Siapa yang mendorong kolaborasi Astra dan IPB melalui Kedaireka? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
-
Kapan Honda Astrea Star diperkenalkan? Honda Astrea Star diperkenalkan pada tahun 1985, memulai era baru untuk sepeda motor bebek dengan desain yang lebih modern.
-
Kapan Toyota dan Astra mendirikan perusahaan patungan? Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.
"Go-Jek sudah, next kita lihat," tuturnya dalam acara Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8).
Dia melanjutkan, masuknya Perseroan pada Go-Jek merupakan upaya ASII merambah pasar di era digital.
"Kita masuk ke era digitalisasi, cuma dengan produk yang ada saja tidak cukup. Kita selalu merevitalisasi apa yang kita perlukan ke masyarakat," ujarnya.
Adapun untuk skema penyuntikan modal, pihaknya menegaskan dapat melalui dengan pengembangan yang sudah ada atau dengan mengakuisisi perusahaan rintisan baru.
"By developing bisa, acquire bisa. At the moment by developing," paparnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gojek Segera mengaspal di Malaysia, Dapat Kecaman Dari Layanan Taksi
Go-Jek Masuk Deretan Perusahaan Pengubah Dunia versi Fortune
BCA, Go-Jek Hingga Indomie Masuk 50 Merek Paling Berharga di RI
Go-Jek Bakal Ekspansi Bisnis ke Malaysia
Kirim Barang Lewat JNE Kini Bisa Bayar Pakai GoPay
Tarif Baru Ojek Online Mulai Berlaku, Ini Kata Grab dan Gojek