Sri Mulyani Bakal Dibantu Trio Wamenkeu di Era Prabowo-Gibran, Salah Satunya Keponakan Prabowo
Thomas juga mengungkapkan di pemerintahan baru, akan ada tiga wakil menteri keuangan yang bertugas mendampingi Menteri Keuangan.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengonfirmasi dirinya akan kembali menjabat sebagai wakil menteri keuangan di bawah pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan tersebut disampaikan Thomas usai mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Selasa (15/10).
Dalam pertemuan tersebut, Thomas yang juga merupakan keponakan Prabowo itu menyatakan komitmennya untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan sebesar 8 persen. Dia menekankan pentingnya peran sektor investasi dan pengelolaan keuangan negara untuk mencapai target tersebut.
- Prabowo Tunjuk Sri Mulyani jadi Menkeu: Rekor 13 Tahun Sebagai Bendahara Negara
- VIDEO: Usai Prabowo Bertemu Sri Mulyani, Wamenkeu Blak-blakan Kabinet Gibran Hingga Utang
- VIDEO: Pertemuan Penting Prabowo dan Menkeu Sri Mulyani Bicara Serius Kondisi Ekonomi RI
- Sebelum Dibawa ke Sidang Paripurna, Sri Mulyani Akui RAPBN 2025 Sudah Dapat Lampu Hijau dari Prabowo-Gibran
"Kita akan menjaga keuangan negara di kemenkeu mendorong pembangunan kita menciptakan investasi dan mendukung sektor-sektor untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat kedepannya," kata Thomas kepada media, Jakarta, Selasa (15/10).
Yang menarik, Thomas juga mengungkapkan di pemerintahan baru, akan ada tiga wakil menteri keuangan yang bertugas mendampingi Menteri Keuangan.
Selain dirinya, dua nama lain yang ditunjuk adalah Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu. Ketiganya akan memiliki peran strategis, terutama dalam optimalisasi penerimaan negara.
"Jadi kami ini trio diberi tugas untuk membantu dari tugas menkeu. Tadi Pesannya sudah cukup banyak salah satunya adalah optimalisasi penerimaan negara," jelasnya.
Arahan Langsung dari Prabowo
Dia juga menyebutkan pemerintahan Prabowo telah memberikan arahan untuk segera menyiapkan strategi guna meningkatkan penerimaan negara hingga setara dengan negara-negara lain di kawasan.
"Pak prabowo tadi menyebutkan kamboja 18 persen, kita diminta untuk melakukan segala upaya strategi dan tata cara dan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggito Abimanyu menegaskan tugas mereka di Kementerian Keuangan tidak hanya mencakup menjaga stabilitas keuangan, tetapi juga memastikan APBN mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Tugasnya berat, dan cakupannya juga cukup luas, tanggung jawabnya untuk tidak hanya menjaga stabilitas tetapi juga untuk bisa menggerakkan APBN, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Anggito.
Dia juga memastikan tidak akan ada penambahan direktorat baru di Kementerian Keuangan, sekaligus membantah isu pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).
"Tidak (penambahan direktorat). Tidak ada (BPN), jadi nanti dibicarakan di internal supaya digodok starategi apa yang paling baik. Tujuannya bukan lembaga, bukan apa, yang penting adalah kebijakan strategi untuk mencapai optimalisasi penerimaan," pungkasnya.