Sri Mulyani beberkan dampak menguatnya kurs dolar hingga Rp 14.000
Kurs Dolar saat ini juga jauh dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar yakni sebesar Rp 13.400 per USD.
Kurs Dolar Amerika Serikat (USD) tengah menguat hingga menembus Rp 14.000 per USD. Pelemahan ini dinilai yang terendah sejak Desember 2015.
Nilai tukar saat ini juga jauh dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar yakni sebesar Rp 13.400 per USD.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
-
Apa itu seni rupa? Seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan melalui media rupa (visual) yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan melalui rabaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui melemahnya nilai tukar Rupiah tak hanya berdampak pada APBN, tapi juga kondisi ekonomi lainnya. Di mana pelemahan kurs dikhawatirkan akan mempengaruhi imported inflation atau inflasi yang berasal dari barang impor.
Meski demikian, menurut Sri Mulyani, di kuartal pertama tahun ini nilai impor Indonesia masih tergolong cukup baik, bahkan pertumbuhannya mencapai 12 persen. Melihat pertumbuhan itu, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Lembaga lainnya akan menjaga pertumbuhan tersebut.
"itu bagaimana pass through-nya kepada inflasi harus kita jaga bersama-sama dengan BI," ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/5) malam.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia mengakui, depresiasi nilai tukar juga akan mempengaruhi anggaran subsidi, terutama pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan kajian ulang.
"Nilai tukar akan memengaruhi subsidi kita terutama BBM dan listrik. Kami sedang bekerja dengan Menteri Jonan dan Menteri Rini untuk melihat neracanya PLN dan Pertamina, terutama Pertamina. Sehingga nanti kita bisa buat kebijakan yang di satu sisi menjaga keuangan Pertamina sehingga BUMN bisa bekerja menjalankan tugas negara menyediakan BBM di seluruh Indonesia dengan harga terjangkau. Namun di sisi lain APBN tetap sehat dan shock yang berasal dari luar itu kemudian bisa diminimalkan pengaruhnya kepada masyarakat," terang Ani sapaan akrab Sri Mulyani.
(mdk/idr)