Sri Mulyani: Mobilitas Masyarakat Naik Hingga 17 September 2021
Sri Mulyani mengatakan, selama ini tingkat mobilitas masyarakat di pusat grosir dan farmasi selalu tumbuh positif. Sehingga peningkatan yang terjadi di ritel dan tempat rekreasi dianggap masih tertekan.
Data index mobility google mencatat telah terjadi kenaikan mobilitas masyarakat sampai 17 September 2021. Mobilitas masyarakat naik terutama di kawasan ritel dan tempat rekreasi menjadi 9,3 persen. Peningkatan ini sejalan dengan terkendalinya penyebaran virus corona di Tanah Air.
"Mobilitas di ritel dan rekreasi terjadi kenaikan 9,3 persen. Ini selalu akan menjadi korelasi positif antara kegiatan masyarakat yang tentu akan memiliki dampak ekonomi dengan pengendalian covid," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, (23/9).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Sri Mulyani mengatakan, selama ini tingkat mobilitas masyarakat di pusat grosir dan farmasi selalu tumbuh positif. Sehingga peningkatan yang terjadi di ritel dan tempat rekreasi dianggap masih tertekan.
"Di grocery dan farmasi yang masih selalu positif, meskipun untuk ritel dan recreation memang masih cukup tertekan," kata dia.
Dia menjelaskan bila semua wilayah di Indonesia mengalami tren penurunan level PPKM, akan berdampak pada kegiatan ekonomi yang kembali bergerak dan tumbuh positif. Sehingga tingkat konsumsi masyarakat akan kembali tumbuh.
Berdasarkan ritel sales index diperkirakan pada Agustus akan membaik seiring dengan mulai dilonggarkannya kebijakan PPKM di sejumlah wilayah Jawa-Bali. Sementara itu data dari Mandiri Spending Index menunjukkan tren kenaikan sebagai indikasi peningkatan aktivitas konsumsi, khususnya di kelas menengah.
"PPKM yang menurun levelnya sangat berkorelasi terhadap ritel sales index dan ini tercapture dalam mandiri spending index kita yang hingga 5 september mengalami kenaikan," kata dia.
Tingkat Keyakinan Masyarakat Masih Rendah
Sementara itu berdasarkan Consumer Confidence Index sampai Agustus masih mengalami penurunan. Hal ini disebabkan dampak psikologis PPKM terhadap tingkat keyakinan masyarakat.
"Pada bulan Juli lalu dari 107 ke 82. Ini masih dalam stay low, namun sudah menunjukkan terjadinya perubahan atau kenaikan," kata dia.
Dia berharap adanya penurunan level PPKM di berbagai wilayah bisa menjadi momentum perbaikan kepercayaan masyarakat. "Kita berharap momentum consumer confidence index ini akan segera terpulihkan dengan status ppkm yang mulai membaik," kata dia.
(mdk/idr)