Sri Mulyani prediksi ekonomi 2018 hanya tumbuh 5,21 persen
Prediksi pertumbuhan ekonomi ini seiring dengan masih besarnya ketidakpastian global yang berpengaruh pada perekonomian negara-negara berkembang. Hingga semester I-2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mencapai 5,17 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi 2018 berada pada rentang 5,14 sampai 5,21 persen. Angka ini di bawah prediksi pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen.
"Total seluruh tahun 2018, proyeksi kami dalam range 5,14 sampai 5,21 persen," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Kamis (13/9).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Prediksi pertumbuhan ekonomi ini seiring dengan masih besarnya ketidakpastian global yang berpengaruh pada perekonomian negara-negara berkembang. Hingga semester I-2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mencapai 5,17 persen.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 diprediksi pada 5,13 sampai 5,25 persen. Angka ini didukung dengan pertumbuhan konsumsi di angka 5 sampai 5,1 persen.
"Kuartal III dengan dinamika yang terjadi, antisipasi bahwa konsumsi masih terjaga di atas 5 persen dan inflasi cukup bagus. Impor besar, Agustus masih tinggi. Sehingga akan lihat di kuartal III ekspektasi proyeksi antara 5,13 sampai 5,25 persen. Didukung konsumsi 5 sampai 5,1 persen," jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, investasi masih akan tumbuh lebih tinggi lagi di triwulan ketiga dibandingkan triwulan kedua yang sempat menurun. Selain itu, ekspor juga diperkirakan akan tetap stabil dan berada di kisaran 7 persen.
"PMTB yang merupakan investasi di kuartal kedua cukup turun. Tadinya, kami lihat bisa di atas 7 persen, namun tidak terjadi karena dampak libur yang cukup panjang. Investasi akan recover dekati 7 persen yakni 6,7 sampai 6,9 persen," jelasnya.
Baca juga:
Komisi XI setujui asumsi makro APBN 2019, salah satunya nilai tukar Rp 14.400 per USD
Menteri Sri Mulyani sebut pertumbuhan 2019 berpeluang hanya 5,15 persen
BI beberkan kunci agar pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 6 persen
Ekonomi lesu, Sandiaga Uno ajak masyarakat berhemat
Dongkrak pertumbuhan ekonomi, ESDM bakal perpanjang rantai hilirisasi gas bumi
Ke DPR, Sri Mulyani jelaskan alasan target pertumbuhan ekonomi 2019 capai 5,3 persen