Sri Mulyani soal Pembangunan IKN: Ekonomi Selama Ini Bergantung ke Pulau Jawa
Sri Mulyani berharap, pembangunan IKN akan menjaga atau semakin memperkuat momentum pemulihan ekonomi. Mengingat peranan swasta dalam negeri dan luar negeri akan bisa ikut dalam mengayun dan memperkuat pemulihan ekonomi tersebut.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut bahwa Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi dalam rangka meraih visi jangka panjang untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Misalnya dengan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru sebagai salah satu penggerak transformasi ekonomi Indonesia.
"Dari sisi (pembangunan) IKN yaitu bagaimana Indonesia bisa semakin menyeimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini lebih dari 50 persen selalu sangat tergantung kepada Pulau Jawa," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rangkaian acara Indonesia-Singapura Business Forum, Singapura, Rabu (15/6).
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani dan Retno Marsudi saat rapat bersama? "Saya dan @retno_marsudi seperti dua anak sekolah bandel ya…" Sri Mulyani
Sri Mulyani berharap, pembangunan IKN akan menjaga atau semakin memperkuat momentum pemulihan. Mengingat peranan dari swasta dalam dan luar negeri bisa ikut dalam mengayun dan memperkuat pemulihan ekonomi tersebut.
"Yang paling penting di dalam sebuah pembangunan tentu (desain) awalannya, bagaimana kita mendesain sebuah Ibu Kota Negara yang tidak hanya mampu menciptakan confidence tetapi juga keinginan untuk menarik partisipasi masyarakat, dunia usaha, maupun bahkan internasional," tutur dia.
Kualitas SDM
Di sisi lain, Sri Mulyani menyadari pondasi utama lain juga perlu disiapkan, yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur birokrasi hingga transformasi ekonomi.
"Kalau kita lihat salah satu fondasi dari perekonomian kita yang masih membutuhkan perhatian sangat besar adalah dari sisi produktivitas," kata Sri Mulyani.
Transformasi ekonomi bisa menciptakan nilai tambah. Dia mencontohkan sektor manufaktur yang sekarang ini terlihat banyak sekali melakukan upaya hilirisasi. Sehingga nilai tambah dari banyak komoditas yang dimiliki Indonesia bisa muncul dan dengan demikian bisa memperkuat perekonomian.
"Tidak hanya menciptakan tambahan kesempatan kerja, tapi kita juga bisa ekspor. Sehingga neraca pembayaran kita sekarang ini dalam posisi surplus, current account maupun trade account-nya. Itu menambah daya tahan kita," tuturnya.
(mdk/idr)