Sri Mulyani ungkap alasan di balik alokasi anggaran pendidikan besar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi salah satunya oleh konsumsi rumah tangga. Di mana, konsumsi rumah tangga di Indonesia saat ini mencapai 57 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, produktivitas musti dijaga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi salah satunya oleh konsumsi rumah tangga. Di mana, konsumsi rumah tangga di Indonesia saat ini mencapai 57 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
"Apakah itu terlalu besar? Tidak juga. Di negara yang makin maju, konsumsi itu bisa makin tinggi hingga mencapai 70 persen dari GDP," kata Menteri Sri Mulyani di gedung Pertamina, Jakarta, Jumat (29/9).
Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, pemerintah harus memastikan agar rumah tangga memiliki daya beli dan pendapatan yang baik. Hal ini tentunya berasal dari produktivitas masyarakat itu sendiri.
"Jadi banyak negara-negara maju selalu berpikir bagaimana untuk membuat rumah tangga yang bisa mensuplai tenaga kerja dengan productivity yang tinggi. Makanya pendidikan dan teknologi itu penting," imbuhnya.
Hal inilah yang menyebabkan pemerintah terus fokus untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan, akses kesehatan, akses pendidikan yang berkualitas. Dengan 20 persen anggaran negara untuk pendidikan, pemerintah harus memastikan agar anggaran tersebut bisa dikelola dengan baik untuk menghasilkan masyarakat yang lebih produktif.
"Itu adalah konsumsi rumah tangga yang menjadi hal penting di kebanyakan negara di dunia sebagai bagian dari permintaan," pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana prediksi pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
Baca juga:
Agar tak jadi kota pensiun, ini cara genjot pertumbuhan ekonomi Ciamis
INDEF catat tiap kenaikan kepemilikan hak paten dorong pertumbuhan ekonomi
ADB prediksi pertumbuhan ekonomi RI capai 5,3 persen di 2018
BI prediksi ekonomi RI di triwulan III mulai membaik
Bos BI: Ekonomi RI nomor 3 di G20, tapi kalah dibanding Filipina dan Vietnam
Di IBEX 2017, bos Perbanas harap pertumbuhan ekonomi genjot kinerja perbankan
Pertumbuhan ekonomi Kota Tegal lebih tinggi dibanding nasional