Strategi Food Station Tjipinang Jaya jaga harga beras di Jakarta tetap stabil
Jakarta tidak mampu memenuhi produksi beras sendiri untuk warga Ibu Kota, karena dari 300 hektare lahan pertanian di Jakarta, hanya 5 hektare sawah yang milik Pemprov DKI untuk sisanya milik swasta. Sehingga Jakarta harus memasok beras dari wilayah lain.
PT Food Station Tjipinang Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bidang pangan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, memiliki tugas berat untuk menjaga harga pagan stabil dan stok pangan terlebih beras aman untuk warga Jakarta.
Sayangnya, Jakarta tidak mampu memenuhi produksi beras sendiri untuk warga Ibu Kota, karena dari 300 hektare lahan pertanian di Jakarta, hanya 5 hektare sawah yang milik Pemprov DKI untuk sisanya milik swasta. Sehingga Jakarta harus memasok beras dari wilayah lain.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Mengapa harga cabai rawit di Pasar Batangase naik? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
Saat ini, harga beras Jakarta masih tinggi. Data dari info pangan Jakarta untuk beras Rp 11.958 per kg. Sedangkan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang sudah menurun 2-3 persen menjadi 22.000 ton, dari stok normal berada di sekitar 25.000 sampai 30.000 ton.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo mengatakan hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena pada pertengahan Februari 2018 akan memasuki masa panen. Sehingga, gabah akan berlimpah dan harga akan segera turun.
"Satu bulan sampai 1,5 bulan harga kembali. kita inginnya berdoa supaya panen lancar," Arief saat berkunjung ke Desa Mlaten, Kebupaten Demak, Jawa Timur, Kamis (8/2) kemarin.
Dia pun telah mengecek langsung potensi-potensi wilayah di Indonesia yang bisa menjadi pemasok beras di Jakarta, salah satunya di Kabupaten Demak, Desa Mlaten. Melalui kerja sama ini, Arief berharap petani-petani konsisten menjual hasil panennya ke Food Station. Arief juga meminta kepada para petani untuk bisa menanam padi jenis Mentik wangi dan Muncul.
"Kalau sudah sepakat kerja sama jangan lari-lari. Kalau sudah sama kita jangan 'selingkuh'. Jangan karena di sana lebih tinggi terus 'selingkuh' itu yang kita tidak inginkan," imbuhnya.
Ketua Gapok Tani demak Salafudi menyampaikan cuaca memang menjadi kendala utama, karena saat cuaca ekstrem hasil melimpah harga tapi harga bisa turun. Untuk itu, dia berharap ada kesepakatan dalam harga jual. "Margin yang kita sepakat jangan terlalu jauh ketika ada kenaikan yang signifikan," ujarnya.
Terkait hal tersebut Direktur Operasional PT Food Station Tjipinang Jaya Frans M. Tambunan menjelaskan ini sebagai salah satu cara memotong mata rantai distribusi. Karena selama ini salah satu faktor yang membuat harga mahal karena petani menjual melalui perantara.
Terkait mengenai harga, Frans menjelaskan bentuk bervariasi berdasarkan kontrak atau bisa disepakati antar dua pihak secara langsung. Jika selama ini petani mengirim beras ke Jakarta, mengikuti harga pasar, beda jika menjalin kerjasama ini sesuai dengan kesepakatan.
"Cara Memotong rantai distribusi, kita langsung tanpa ada perantara kami membeli lebih murah bapak menjual lebig mahal. Kami beli lebih bagus, bentuk nego macam-macam berdasarkan kontrak volume nego ke bapak kirim ke induk sesuai pasar. By telepon disepakati pembiayaan 3-4 hari," tutur Frans.
Diketahui, Desa Mlaten memiliki 400 hektar sawah dengan potensi menghasilkan 2.000 ton gabah kering panen, diperkirakan menghasilkan 1.000 ton beras. Dan saat ini padi-padi sudah mulai menguning dalam hitungan beberapa hari padi-padi akan siap dipanen.
Baca juga:
Sidak Bulog Sumbar, Satgas Pangan Mabes Polri pastikan stok beras aman
Cuaca ekstrem berpotensi ganggu target produksi beras dalam negeri
Panen raya dinilai tak mampu tutupi kebutuhan beras dalam negeri
Sudah masuk panen raya, harga beras masih bertahan tinggi
Tidak akuratnya data jadi pemicu melonjaknya harga beras