Strategi LPEI Bantu UKM Naik Kelas dan Jajal Pasar Global
CPNE merupakan program LPEI dalam bentuk pelatihan dan pendampingan yang berorientasi ekspor diperuntukkan bagi para pelaku usaha dan juga anggota koperasi. Program pelatihan dan pendampingan dilakukan selama satu tahun dan tidak dipungut biaya.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendukung upaya percepatan peningkatan ekspor nasional salah satunya melalui coaching program for new exporters (CPNE).
Direktur Pelaksana II LPEI, Maqin U Norhadi mengatakan, melalui CPNE tersebut, pihaknya berupaya memajukan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi demi mendapatkan produk-produk yang bernilai jual tinggi dan berorientasi ekspor.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Mengapa LKPP ingin membantu para pelaku UMKK? Tak Hanya Memberi Kail dan Pancing, Tapi Siapkan Kolam Menurut Kepala LKPP Hendrar Prihadi, ia menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing. Tapi, mereka juga membuatkan kolam ikan besar sebagai upaya menyejahterakan pelaku UMKK di tanah air.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Apa yang ingin dilakukan LKPP untuk pelaku UMKK? Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terus mengupayakan kesejahteraan untuk para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UMKK). Kali ini, LKPP mendorong pelaku UMKK untuk masuk dalam Katalog Elektronik agar produk mereka bisa dibeli oleh pemerintah melalui Kementerian, Lembaga, hingga Pemda.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
"Program CPNE dapat diikuti oleh pelaku usaha kecil dan menengah atau UKM untuk meningkatkan kapasitasnya agar bisa masuk dunia ekspor. Mereka akan dibekali dengan pelatihan mengenai standar kualitas produk ekspor, sertifikasi, klasifikasi harmonized system atau HS code dan lainnya," ujarnya dikutip di Jakarta, Rabu (15/12).
Maqin menambahkan, CPNE merupakan program LPEI dalam bentuk pelatihan dan pendampingan yang berorientasi ekspor diperuntukkan bagi para pelaku usaha dan juga anggota koperasi. Program pelatihan dan pendampingan dilakukan selama satu tahun dan tidak dipungut biaya.
LPEI menerapkan beberapa strategi untuk membantu para pelaku UKM agar naik kelas, salah satunya dengan mengedepankan program pengembangan masyarakat berbasis komoditas.
Program tersebut dirancang sebagai solusi bagi para pelaku usaha dan dilaksanakan secara terintegrasi seperti desa devisa yang merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing handholding yang merupakan program memasarkan produk yang dihasilkan UKM secara digital melalui marketplace global.
"Data pada akhir November 2021 lalu, kita sudah memberikan pelatihan kepada 2.706 pelaku UKM tersebar di 15 kota, dan terdapat 75 pelaku usaha yang merupakan lulusan CPNE yang telah berhasil melakukan ekspor perdana serta sudah ada enam program desa devisa yang melibatkan 26 desa dengan total 2.894 petani atau perajin," kata Maqin.
Dukungan Pemerintah
Menurut Maqin, capaian tersebut tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi antar-lembaga dan dukungan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi kawasan dan mendorong pelaku usahanya.
Pada 6 November 2021 lalu, telah diluncurkan Desa Devisa Garam Kusamba yang merupakan kolaborasi dan sinergi antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Pemerintah Kabupaten Klungkung, dan LPEI.
Tujuan program tersebut selain untuk membawa garam lokal berkualitas menjadi lebih mendunia, juga diharapkan dapat dan mampu meningkatkan taraf perekonomian, sosial dan lingkungan setempat.
"Sebagai salah satu special mission vehicle (SMV) dari Kementerian Keuangan, kami merupakan lembaga keuangan khusus yang didirikan pemerintah yang salah satu kegiatannya adalah memberikan pembiayaan kepada eksportir atau pelaku usaha yang berorientasi ekspor untuk dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia maupun jasa di pasar global. LPEI menyiapkan wadah one stop service solution bagi para pelaku usaha berorientasi ekspor," ujar Maqin.