Subholding Gas Pertamina Garap Kebutuhan Gas Bumi di Turki, Ini Detailnya
Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turki nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.
Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk melakukan kerja sama dengan BUMN Turki, Petroleum Pipeline Corporation atau BOTAS untuk memenuhi kebutuhan gas bumi, gas alam cair (LNG), dan energi di Turki.
Direktur Utama PT PGN Tbk, M Haryo Yunianto menjelaskan, kerja sama dengan BOTAS tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG, tetapi juga pengembangan hidrogen, infrastruktur LNG, perdagangan LNG, fasilitas penyimpanan gas bumi bawah tanah, pengembangan SDM, dan potensial bisnis lainnya.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pertamina membentuk Satgas RAFI? Sukses Layani Jutaan Pemudik, Pertamina Resmi Tutup Satgas RAFI Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2024 telah sukses melayani kebutuhan energi jutaan pemudik di seluruh Indonesia.
"Kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turki, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. Indonesia dan Turki dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerja sama, PGN dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastruktur seperti FSRU dan terminal LNG," ujarnya dikutip di Jakarta, Senin (14/11).
Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turki nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.
Saat ini, lanjutnya, sudah beroperasi Arun LNG Hub yang dikelola PT Perta Arun Gas (PAG), selaku afiliasi Subholding Gas Pertamina. Lokasi Arun, Aceh, yang strategis menjadikannya sebagai pusat perdagangan LNG di Asia dan destinasi LNG hub global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.
"Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi, dan LNG hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG kelas dunia," jelasnya.
Dia menambahkan pengoperasiannya pun didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai pengelola pusat logistik berikat LNG satu-satunya di Indonesia.
"Harapan kami sangat besar agar kerja sama dengan BOTAS berlanjut sampai tahap eksekusi komersial. PGN tentunya akan mendapatkan benefit untuk semakin melebarkan bisnis ke kancah internasional. Di sisi lain, Turki dapat terbantu dalam hal pemenuhan energi gas bumi di kota-kota besar dan pusat-pusat industri sebagai konsumen gas bumi dalam jumlah besar," ujar Haryo.