Sulit Naik Kelas, UMKM Belum Miliki Kapasitas Masuk Perdagangan Global
Kemudian, ada lagi permasalahan dari sisi financial akses. UMKM Indonesia masih mengalami kendala terkait akses ke sektor keuangan yang ditunjukkan dengan beberapa indikator penting, di antaranya hanya 25,5 persen dari jumlah wirausahawan yang memiliki rekening.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, Suminto mengakui bahwa produk UMKM Indonesia secara makro belum memiliki kapasitas masuk ke pasar ekspor dan perdagangan global.
Salah satu penyebabnya yaitu proporsi 98,7 persen UMKM tidak berubah selama 10 tahun terakhir atau kesulitan untuk naik kelas.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
"Kalau kita lihat dari sisi berkontribusi terhadap GDP, UMKM kita sangat besar kontribusinya 60 persen. Dan kalau kita berbicara jumlah unit usahanya itu lebih dari 90 persen, namun demikian kita lihat masih banyak persoalan dengan UMKM kita," kata Suminto dalam BMT Summit MUI 2020, Senin (16/11).
Permasalahan lainnya yaitu sebanyak 52,5 persen UMKM Indonesia masih bersifat informal. Berdasarkan survei International Finance Corporation (IFC), UMKM masih bersifat informal karena banyak pelaku usaha yang berpikir masuk ke formal bisnis itu rumit, mahal dan susah.
"Mudah-mudahan dengan berbagai reformasi yang kita lakukan termasuk dalam konteks regulatory framework kita baru saja resmikan undang-Undang cipta Kerja yang berusaha untuk memberikan kemudahan usaha, dan kemudahan dalam melakukan bisnis mudah-mudahan dapat di address," ujarnya.
Kemudian, ada lagi permasalahan dari sisi financial akses. UMKM Indonesia masih mengalami kendala terkait akses ke sektor keuangan yang ditunjukkan dengan beberapa indikator penting, di antaranya hanya 25,5 persen dari jumlah wirausahawan yang memiliki rekening.
Kredit UMKM
Lalu, jumlah kredit yang disalurkan kepada UMKM hanya sebesar 20 persen dari total kredit nasional. Di mana didominasi oleh bank-bank himbara atau bank-bank BUMN. Serta hampir separuh dari UMKM itu bergerak di sektor perdagangan yang tentunya tidak memberikan value edit lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor yang lebih riil seperti manufaktur.
"Demikian UMKM kita belum banyak terlibat dalam mata rantai produksi sektor usaha menengah besar yang dapat mengangkat UMKM pada sustainability dan meningkatkan kelasnya. In line dengan itu 98,7 persen usaha mikro proporsinya tidak berubah sejak 10 tahun terakhir," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)