Survei: 59 Persen Konsumen Ingin Garmen Ramah Lingkungan di Tengah Pandemi Covid-19
Berdasarkan data survei global U.S. Cotton Trust Protocol terkini, 54 persen pemimpin perusahaan brand garmen dan tekstil mengatakan bahwa mereka telah melihat tuntutan konsumennya akan praktik dan produk yang ramah lingkungan meningkat sejak awal pandemi Covid-19.
Chairman Cotton Council International, Hank Reichle menyebut bahwa ada perubahan perilaku konsumen terkait permintaan produk garmen yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berdasarkan data survei global U.S. Cotton Trust Protocol terkini, 54 persen pemimpin perusahaan brand garmen dan tekstil mengatakan bahwa mereka telah melihat tuntutan konsumennya akan praktik dan produk yang ramah lingkungan meningkat sejak awal pandemi Covid-19.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Berdasarkan data yang sama, 59 persen responden percaya bahwa konsumen akan tetap memprioritaskan harga saat melakukan pembelanjaan.
"Dengan data tersebut, untuk memperkuat optimisme industri tekstil paska pandemi, tentu para pelaku industri tekstil perlu melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang lebih ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk terus bisa terus tumbuh, bahkan dapat meningkatkan ekspansi bisnis di level yang lebih luas," kata Hank dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (25/9).
Berbagai perusahaan di dunia mencari cara meneruskan program keberlanjutan selama pandemi, juga berusaha bertahan dengan peningkatan bantuan dari kemitraan luar (62 persen) hingga mampu berinvestasi kembali dalam inovasi baru yang besar.
"Lebih dari 62 persen responden survey yang disampaikan para pemimpin perusahaan garmen global menyampaikan bahwa program keberlanjutan produk menjadi fokus utama saat ini. Selain itu, 59 persen responden juga menyampaikan bahwa mereka melakukan transparansi dalam produksi produk yang ramah lingkungan." kata Reichle.
Dalam waktu dekat akan digelar Cotton Council International yang saat ini pun fokus memberikan pendampingan kepada pelaku industri garmen global, termasuk di Indonesia untuk dapat bertransformasi dalam memenuhi perubahan perilaku konsumen pascapandemi ini.
Agenda tahunan Cotton Day 2020 tetap terselenggara tahun ini meski diadakan secara virtual demi beradaptasi dengan situasi akibat pandemi Covid-19.
Pertemukan Pelaku Industri
Acara yang mempertemukan para pelaku industri tekstil dan fesyen di Indonesia ini tidak hanya melibatkan pelaku industri di skala nasional melainkan juga hingga skala global.
"Tahun lalu ada seminar B2B dan fashion show di Jakarta, kali ini 100 persen virtual," kata Andy Do, perwakilan asosiasi perdagangan nirlaba Cotton Council International di Indonesia yang menyelenggarakan Cotton Day 2020.
Cotton Day telah diadakan lima kali di Indonesia. Tahun ini acara diselenggarakan melalui platform Zoom & 6Connex dengan agenda sesi jejaring, seminar hingga peragaan busana virtual yang menampilkan karya kolaborasi dari perancang lokal Indonesia.
"Cotton Day 2020 - Indonesia ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi para pelaku industri tekstil, karena dapat berinteraksi langsung dengan pelaku industri global. Tidak hanya memberikan hal baru, melainkan para pelaku industri tekstil di Indonesia juga bisa memperluas jaringan pasar mereka ke pelaku industri global secara langsung," kata Andy Do.
Menurut Andy, acara tahun ini tetap bisa memberikan pengalaman baru bagi peserta karena ada booth virtual dan peragaan busana untuk mengenalkan produk serta inovasi baru dari pelaku industri tekstil Indonesia kepada dunia.
Presiden dan Kepala Eksekutif dari National Cotton Council Gary Adams menuturkan pentingnya Indonesia bagi produsen kapas di Amerika Serikat.
"Produsen kapas dan pedagang kapas Amerika Serikat memahami pentingnya pasar di dunia terutama di Indonesia. Kami mengantisipasi hubungan yang lebih erat dengan Indonesia dalam hal kapas untuk mendukung industri yang dibutuhkan."