Tahun ini, KAI ganti 100 unit gerbong kereta tua
Jumlah gerbong kereta tua yang dimiliki KAI saat ini sebanyak 1.500 unit.
Tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengganti gerbong kereta yang sudah berumur di atas 20 tahun. Jumlah gerbong kereta tua yang dimiliki KAI saat ini sebanyak 1.500 unit dan akan diganti sekitar 50 sampai 100 unit.
Selain itu, KAI juga bakal melakukan perbaikan kereta komuter line (KRL) yang melayani penumpang Jabodetabek. Hal ini bertujuan agar pengangkutan dapat bertambah menjadi 1,2 juta penumpang untuk KRL.
"Lalu mengganti kereta tua yang umurnya di atas 20 tahun, ada 1.500 kereta tua, tahun ini mungkin 50-100 kereta yang diganti, untuk jarak jauh. Kalau KRL kan nambah terus, angkutan barang juga ditingkatkan," ujar Dirut PT KAI, Ignasius Jonan, saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/3).
Untuk mengganti gerbong kereta tua tersebut, Jonan mengaku memakai produk hasil rakitan dari PT INKA. "Keretanya mungkin dari Inka, tidak renovasi, langsung, saya pikir yang terbaik untuk masyarakat," ucapnya.
Adapun untuk kinerja keuangan PT KAI tahun lalu, Jonan mengaku mampu meraup laba sebesar Rp 560 miliar. Laba tersebut meningkat dari 2012 yang hanya sebesar Rp 425 miliar. Kontribusi pendapatan tersebut berasal dari angkutan barang.
"Kebanyakan ditopang barang," ucapnya.
Untuk tahun ini, angkutan barang atau kereta logistik diperkirakan akan mencapai 35-37 juta ton. Jumlah tersebut akan bertambah jika pembangunan jalur ganda selesai. Jonan memperkirakan peningkatan kereta barang per tahun sebesar 5 juta ton.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Vice President Public Relation PT KAI Sugeng Priyono mengaku pendapat perusahaan pelat merah tersebut terbesar berasal dari angkutan barang sebesar 45 persen sedangkan angkutan penumpang 38 persen dan sisanya dari pendapatan lain-lain.
Targetnya tahun ini komposisi pendapatan antara angkutan barang dan penumpang sebesar 55 persen : 45 persen. "Kita targetkan tahun ini sampai 2017 itu pendapatan terbesar dari angkutan barang. Karena ini berdampak agar anggaran dialokasikan untuk jalan raya. Namanya orang itu harus lewat jalan kan," ucap Sugeng.