Tak Hanya soal Data, Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata Beberkan Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan informasi bagi publik bukan hanya menjadi sebuah kewajiban, namun juga menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) menggelar Forum Edukasi dan Sharing Session Keterbukaan Informasi Publik di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman membeberkan pentingnya kolaborasi dalam keterbukaan informasi bagi badan publik, terlebih InJourney sebagai strategic Holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata yang memiliki lini bisnis di bidang tourism and hospitality.
“Keterbukaan informasi tidak hanya berhenti pada penyediaan data dan informasi. Lebih dari itu, kita di industri aviasi dan pariwisata harus mampu berkolaborasi untuk mengelola informasi dengan baik, menyampaikan informasi dengan jelas, dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat,” tutur Herdy dikutip di Jakarta, Minggu (21/7).
Dia menjelaskan, keterbukaan informasi bagi publik bukan hanya menjadi sebuah kewajiban, namun juga menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
"Lembaga atau Instansi yang memiliki keterbukaan informasi publik yang baik merupakan cerminan bahwa apa yang ada pada internal lembaga atau instansi tersebut telah bekerja dengan mematuhi tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance yang baik pula," tambahnya.
Pelaksanaan pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik di InJourney telah berjalan dengan baik. Pihaknya telah membuat beberapa peraturan mengenai pengelolaan pelayanan informasi publik, mulai dari pembentukan struktur PPID, penyusunan pedoman pelayanan informasi publik, pembuatan SOP layanan informasi pubik, penyusunan daftar informasi publik, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendukung PPID.
Meski baru berusia 2 tahun, akan tetapi InJourney melakukan berbagai inovasi pelayanan informasi pada media-media digital seperti website dan media sosial, e-newsletter, dan sebagainya.
InJourney juga memproduksi konten-konten kreatif untuk memperkenalkan brand perusahaan yang masih baru untuk memberikan awareness bagi masyarakat.
Dalam mengamplifikasi informasi-informasi aksi korporasi, InJourney juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung penyebaran informasi. Ke depan, InJourney akan terus berkolaborasi dan menjaga hubungan baik dengan para media, influencer atau Key Opinion Leader, instansi pemerintahan dan swasta serta anak perusahaan InJourney.
“Dengan berbagai macam usaha dan inovasi, dalam kurun waktu 2 tahun ini InJourney telah mendapatkan predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat dengan skor 91,11. Hal ini meningkat sangat pesat dari sebelumnya, di mana sebelumnya InJourney yang baru berdiri pada tahun 2021 masuk ke dalam kategori ‘tidak informatif’,” ungkap Pgs. Corporate Secretary Group Head InJourney, Yudhistira Setiawan.
Dalam kesempatan ini pula, InJourney sebagai strategic holding memberikan apresiasi kepada anak usahanya yang telah melaksanakan pengelolaan informasi publik dengan baik.
Penilaian ini didasari pada penyajian informasi, kualitas informasi pada kanal-kanal informasi, jenis informasi, pemahaman substansi dan penanganan komplain, komitmen organisasi, sarana dan prasarana pendukung, serta inovasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Berdasarkan penilaian tersebut, InJourney memberikan apresiasi kepada PT Hotel Indonesia Natour sebagai PPID Terbaik I dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai PPID Terbaik II. InJourney juga memberikan penghargaan dengan kategori yang istimewa untuk pendatang baru dengan komitmen yang progressive kepada PT Integrasi Aviasi Solusi.