Tangani perawatan pesawat Citilink, GMF raup pendapatan Rp 22 miliar per tahun
Iwan mengatakan, kerjasama dengan skema Component Pooling ini mencakup penyediaan komponen sebanyak 800 Part Numbers untuk 18 pesawat A320 milik Citilink dengan jangka waktu selama lima tahun. Pekerjaan ini juga menjadi etalase bagi GMF untuk dapat memasarkan produknya kepada maskapai lain.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Citilink Indonesia (Citilink) telah menyepakati kontrak kerjasama Component Pooling untuk pesawat jenis Airbus A320 milik Citilink. Penandatanganan kerjasama tersebut, dilakukan oleh Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto dan Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengungkapkan sinergi antara dua entitas Garuda Indonesia Group ini merupakan bentuk komitmen GMF untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap Citilink sebagai salah satu Key Account Customer-nya.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Apa yang terjadi di garasi bus Sahabat? Kebakaran hebat melanda garasi (pool) bus PO Sahabat di wilayah Plered, Kabupaten Cirebon, Rabu (18/10). Peristiwa itu menyebabkan bus-bus yang terparkir hangus terbakar.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
"Kami bersyukur bahwa GMF telah berhasil mengambil bisnis perawatan komponen milik Citilink setelah menambah kapabilitas workshop komponen kami. Sebelumnya pekerjaan untuk Citilink ini dikerjakan penyedia jasa perawatan pesawat diluar afiliasi Garuda Indonesia Group," ungkap Iwan di Jakarta, Rabu (6/6).
Iwan mengatakan, kerjasama dengan skema Component Pooling ini mencakup penyediaan komponen sebanyak 800 Part Numbers untuk 18 pesawat A320 milik Citilink dengan jangka waktu selama lima tahun.
Selain itu, kata dia, kerjasama ini merupakan pekerjaan perawatan komponen dengan skema Component Pooling perdana bagi GMF. Pekerjaan ini juga menjadi etalase bagi GMF untuk dapat memasarkan produknya kepada maskapai lain, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Iwan mengatakan kerjasama awal ini, GMF diproyeksikan dapat membukukan pendapatan USD 1,6 juta atau setara Rp 22,2 miliar (Rp 13.888 per USD) per tahunnya. Angka yang diraup akan terus berkembang seiring dengan penambahan coverage part numbers dan armada Citilink. Dengan demikian, pihaknya yakin akan memberikan nilai tambah bagi Citilink dan customer lainnya dalam bisnis Component Pooling.
"Skema component pooling ini dapat memberikan efisiensi kepada maskapai. Kami yakin portofolio Citilink juga menjadikan GMF memiliki rekam jejak yang diperhitungkan dalam industri MRO global," kata Iwan.
Iwan menambahkan, bahwa di 2018, GMF terus berencana untuk meningkatkan kapabilitas komponen pesawatnya yang ditargetkan sebanyak 120 part numbers untuk berbagai tipe pesawat hingga akhir tahun. "Hal ini seiring dengan mulai dilakukannya focus bisnis ke arah perawatan komponen dan engine, selain perawatan airframe yang memang sudah menjadi kelebihan GMF," tutup Iwan.
Sementara itu, Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo menyambut baik sinergi yang dilakukan oleh perusahaan dengan kode emiten GMFI. Dia mengatakan, dengan kapabilitas yang dimiliki GMF saat ini, menjadi satu jaminan bagi keberlangsungan operasional Citilink agar berjalan dengan optimal.
"Kami mengapresiasi improvement yang ditunjukkan GMF dalam mengembangkan kapabilitasnya sebagai MRO kelas dunia khususnya dalam Component Pooling ini. Sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik kami juga melakukan review terhadap GMF sebagai penyedia layanan perawatan pesawat kami dan GMF telah memenuhi kebutuhan sehingga kami yakin menyerahkan bisnis component pooling ini kepada GMF," jelasnya.
Baca juga:
GMF AeroAsia kucurkan dana Rp 700 M bangun bengkel perawatan di Batam
Ekspansi bisnis, GMF AeroAsia gelontorkan Rp 252,7 miliar di kuartal I-2018
Kuartal I-2018, GMF AeroAsia catatkan laba bersih USD 7,4 juta
Kuartal III 2017, GMF bukukan laba Rp 515,9 M dan pendapatan Rp 4,2 T
Raup dana IPO Rp 1,12 T, GMF gunakan 60 persen dana untuk ekspansi bisnis
GMF Aero Asia incar dana IPO Rp 5,5 T, terbesar se-Asia 17 tahun terakhir
Bos GMF sudah daftar ke OJK untuk melantai di bursa saham