Tanggapi Prabowo, Wapres JK sebut negara butuh impor untuk penyeimbang ekspor
"Dunia ini butuh perdagangan, impor-ekspor. Jadi suatu negara tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu harus mengimpor, tapi untuk membayar dia punya impor, itu harus mengekspor."
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut bahwa Pemerintah Indonesia tetap perlu mengimpor komoditas dari luar negeri, sebagai penyeimbang kegiatan ekspor yang dilakukan Indonesia ke luar negeri.
"Dunia ini butuh perdagangan, impor-ekspor. Jadi suatu negara tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu harus mengimpor, tapi untuk membayar dia punya impor, itu harus mengekspor," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (6/11).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
Kata JK, suatu negara tidak ada yang bisa melakukan satu kegiatan perdagangan saja, apakah itu impor atau ekspor saja. Sebab untuk menjaga stabilitas perdagangan dalam negeri harus ada kegiatan impor dan ekspor.
"Jadi, suatu negara itu pasti terjadi impor-ekspor, negara apa pun itu. Tidak ada negara yang hanya mengeskpor melulu," tambahnya.
Terkait pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tentang Indonesia tidak memerlukan impor, JK mengira hal itu terkait komoditas bahan pangan. Mengenai itu, Wapres mengatakan Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan utama seperti beras, jagung dan kedelai.
"Barangkali yang dimaksud (Prabowo) ialah pangan atau beras. Ya itu usaha Pemerintah juga untuk meningkatkan produktivitas, sehingga kita harap benar bahwa yang dimaksud kebutuhan dasar, yaitu beras, jagung. Tapi harus produktivitas lahan itu harus dinaikkan," jelasnya.
Terkait ketersediaan bahan pangan utama di dalam negeri, Wapres mengatakan kebutuhan impor terhadap komoditas tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain luas lahan dan cuaca, yang berpengaruh pada panen dalam negeri.
"Ya tergantung keadaan, bahan pangan itu tergantung pada luas lahan, tergantung cuaca, tergantung perawatannya, pupuknya dan macam-macam. Walaupun semua tapi cuaca jelek, bagaimana? Atau terjadi El-Nino? Jadi kita tidak bisa mengatakan 'tidak akan impor'," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan bila terpilih nanti, di bawah kepimpinannya Indonesia ke depan bakal perkasa di bidang pangan, air dan energi. "Kita tidak akan impor apa apa saudara saudara sekalian. Kita harus dan kita mampu swasembada pangan," ucap Prabowo di pelataran GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11).
Baca juga:
Mentan Amran sebut impor jagung dibutuhkan untuk lindungi peternak kecil
Janji-janji manis Jokowi dan Prabowo saat kampanye
Mendag Enggar hindari perang dagang dengan China
Indonesia genjot ekspor batu bara ke Pakistan
BI sebut penguatan Rupiah bukti keberhasilan pemerintah tekan impor