Target pertumbuhan kredit BCA menyusut menjadi 13 persen
Tahun lalu, pertumbuhan kredit BCA mampu sebesar 20 persen.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit menjadi 10 persen sampai 13 persen. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian dan permintaan kredit tengah menurun.
"Pertumbuhan kredit sepanjang tahun sebesar 10-13 persen. Tahun lalu 20 persen. Karena keadaannya (kondisi ekonomi). Juga karena tahun lalu (sudah naik), demand juga turun," kata Direktur BCA Anthony B Elam, di Jakarta, Kamis (18/9).
Pertumbuhan kredit BCA di semester I 2014 tercatat naik 14,6 persen year on year (yoy) atau Rp 40,9 triliun menjadi Rp 321,3 triliun. Dari kredit itu, kredit segmen korporasi sebesar Rp 106,4 triliun, komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar Rp 127 triliun.
"Dua segmen ini tumbuh baik. Korporasi tumbuh 16,3 persen dan 14,9 persen," kata dia.
Sementara, segmen konsumer naik 12,6 persen yoy menjadi Rp 88,3 triliun. Kredit kendaraan bermotor naik 16,8 persen yoy, dari Rp 23,4 triliun menjadi Rp 27,3 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat 9 persen menjadi Rp 52,8 persen. Anthony mengatakan, pertumbuhan KPR mendatar sejak September 2013. Hal ini, kata dia, karena adanya aturan Bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV).
Sedangkan, rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 0,5 persen, dengan rasio cadangan terhadap sebesar 368,1 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17 persen per Juni 2014.
Anthony juga mengatakan, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposito ratio/LDR) kembali naik menjadi 75,5 persen dari sebelumnya 73 persen.