Teka teki pejabat yang pantas pimpin Pertamina
PT Pertamina (Persero) akan memiliki direktur utama yang baru sebagai pengganti Dwi Soetjipto. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan digelar Kamis (16/3) besok. Ada dua nama calon kuat yang akan ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
PT Pertamina (Persero) akan memiliki direktur utama yang baru sebagai pengganti Dwi Soetjipto. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan digelar Kamis (16/3) besok.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengungkapkan ada dua nama calon kuat yang akan ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Ada dua nama," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/3).
Johan menjelaskan, ada sejumlah nama yang diusulkan ke Presiden Joko Widodo. Namun, lanjutnya, Jokowi hanya memilih dua calon sebagai pengganti Dwi Soetjipto. Johan enggan menyebutkan siapa dua calon tersebut.
"Nama sudah diusulkan ada beberapa nama yang diusulkan ke Presiden, kemungkinan nama sudah di Kementerian BUMN, kalau enggak salah besok BUMN akan RUPS sehingga kalian akan tahu siapa Dirut Pertamina," katanya.
Presiden Joko Widodo memiliki harapan khusus untuk direktur utama yang baru sebagai pengganti Dwi Soetjipto yang dicopot itu. "Yang punya kemampuan, kapasitas dan kapabilitas dan tentu memiliki integritas juga," kata Johan.
Saat ini, pemerintah menunjuk Yenny Andayani sebagai Pelaksana Tugas Dirut Pertamina. Pemerintah memiliki waktu 30 hari untuk menentukan bos Pertamina. Akan tetapi, sudah melebihi waktu Presiden Joko Widodo juga belum menunjuk pejabat definitif. Untuk itu, masa kerja Yenny Andayani diperpanjang.
Kini, beredar kabar bahwa nama-nama seperti dari Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik dan Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi kandidat terkuat pengganti Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina Persero.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno enggan berkomentar terkait penunjukan Direktur Utama Pertamina Persero ini.
"No Comment, saya tidak komentar," kata Rini Soemarno.
Ini alasan Elia Massa Manik pantas pimpin perusahaan besar seperti Pertamina.
Baca juga:
Istana: Ada dua nama calon Direktur Utama Pertamina
Budi Gunadi Sadikin: Elia bisa tangani perusahaan sekelas Pertamina
Kabar bos Pertamina Elia Massa Manik jadi pembicaraan sopir BUMN
Rini ingin Pertamina masuk 3 besar perusahaan migas terbesar dunia
Komentar Said Didu soal kabar ditunjuknya Elia jadi bos Pertamina
LPG 3 Kg langka dan mahal, Pertamina salahkan spekulan
Menteri Rini enggan komentar terkait penunjukan bos baru Pertamina
Keputusan Presiden Jokowi
Pemerintah Jokowi-JK belum menentukan pengganti Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Saat ini, pemerintah memperpanjang masa kerja pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina Yenny Andayani selama masa pencarian Dirut definitif.
Presiden sebenarnya sudah menerima pengajuan nama calon bos Pertamina, baik berasal dari internal maupun luar perusahaan. Kini, beredar kabar bahwa nama-nama seperti dari Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik dan Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi kandidat kuat calon Dirut Pertamina.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengaku belum mengetahui secara pasti Elia Massa Manik diajukan menjadi calon Dirut baru Pertamina.
"Saya belum tahu, saya kenal (Elia Massa Manik). Tapi saya enggak mau komentar terlalu jauh, nanti kalau saya bilang begini dikira tidak mendukung, kalau saya begitu dikira mendukung. Jadi kita tunggu saja seperti apa keputusannya," ujar Said saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/3).
Said mengatakan, saat ini memang banyak nama nama yang beredar menjadi calon kuat Dirut Pertamina. Namun demikian, kewenangan pemilihan Dirut Pertamina sepenuhnya dimiliki oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya empat kali melakukan proses pergantian Direksi dan Dirut Pertamina, selalu kementerian BUMN itu posisinya adalah seakan-akan sekadar memproses administrasi. Arahan dan keputusan sangat dominan dilakukan oleh Presiden. Jadi kalau ada informasi beredar itu sangat sulit bisa disimpulkan sampai Presiden memutuskan," ujarnya.
Said berharap siapapun nanti nya yang terpilih menjadi Dirut Pertamina harus dapat mengimbangi kinerja dan penilaian publik yang mayoritas positif terhadap dirut sebelumnya. Selain itu, mereka juga harus punya kompetensi dan kuat terhadap intervensi semua pihak.
"Calon baru harus memiliki kompetensi dan kuat terhadap intervensi. Melihat Dirut dan Wadirut yang diganti, kita tahu kinerjanya cukup baik dan sebenarnya mereka dua orang yang berani melawan istilah saya klub terpisah yang ada," ungkapnya.
"Jadi jangan sampai nanti menimbulkan kecurigaan publik terhadap kinerja pertamina secara keseluruhan. Karena pemain di Pertamina akan melihat kinerja dan integritas bukan suatu ukuran. Jadi saya pikir ini krusial tidak hanya untuk pertamina tapi BUMN lain," ungkapnya.
Ramai jadi pembicaraan
Presiden Joko Widodo sudah menerima pengajuan nama calon direktur utama Pertamina, baik berasal dari internal maupun luar perusahaan. Beredar kabar bahwa nama-nama seperti dari Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik dan Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi kandidat kuat pengganti Dwi Soecipto sebagai bos perusahaan minyak negara ini.
Kabar tersebut, juga diterima oleh pengemudi yang biasa mengantarkan atasan mereka ke Kementerian BUMN, baik karena urusan pekerjaan maupun urusan pribadi dengan jajaran pejabat Kementerian BUMN.
Salah satu pengemudi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sudah mengetahui Elia Massa Manik menjadi Dirut Pertamina yang baru. Bahkan kabar tersebut sudah diketahui jam 22.00, Selasa (14/3).
"Jam 10 tadi malam baru dikabarin, wartawan sudah langsung tahu Kalau Pak Elia jadi Dirut. Cepat juga ya," ungkapnya di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/3).
"Ya kabarnya sih sudah pasti, paling hari Senin sudah jadi di Pertamina. Ada orangnya di dalam (di Gedung Kementerian BUMN). Tapi enggak lewat sinilah, pasti dia sudah lihat wartawan pada kumpul," sambungnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin membenarkan Elia hari ini datang ke Kementerian BUMN. Namun, belum dapat dipastikan kedatangan tersebut untuk membahas penetapan Elia sebagai Dirut Pertamina.
"Saya lihat tadi pagi Pak Elia datang. Ada, tadi di lantai 5. Cuma kalau untuk urusan apa atau mau ketemu Ibu (Rini Soemarno) atau tidak saya tidak tahu," kata Budi.
Budi mengatakan perlu menunggu Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dahulu untuk penunjukan Elia menjadi Dirut Pertamina.
"Belum tahu, kalau kita mesti nunggu sampai RUPS. Beritanya wartawan pasti lebih tahu dari saya. Yang saya dengar dari media begitu (Elia menjadi Dirut Pertamina). Kita kan enggak pegang persetujuannya bapak (Jokowi), kita juga belum tahu keputusannya bapak," pungkasnya.
Elia Massa Manik layak pimpin Pertamina
Pemerintah tengah mencari direktur utama PT Pertamina (Persero) pengganti Dwi Soetjipto. Salah satu kandidat kuat masuk bursa calon Dirut Pertamina adalah Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
Budi menegaskan dirinya bukan merupakan salah satu calon bos BUMN perminyakan tersebut. Calon bos Pertamina akan ditetapkan dalam waktu dekat setelah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Belum tahu sih mestinya segera, sebelum RUPS. Kita harus tunggu sampai selesai RUPS dulu," ujar Budi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/3).
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik disebut sebut akan menjadi orang nomir satu di Pertamina. Menurut Budi, Elia cocok menjadi Dirut Pertamina melihat pengalamannya memimpin perusahaan selama ini.
"Saya kenal Pak Massa Manik, satu angkatan kuliahnya sama saya. Dia sudah pernah kerja di berbagai perusahaan yang berantakan, seharusnya beliau bisa menangani (Pertamina)," jelasnya.
Kini, beredar kabar bahwa nama-nama seperti dari Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik dan Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi kandidat terkuat pengganti Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).