Tekan Banjir Jakarta, Pemerintah Kebut Bendungan Ciawi dan Sukamahi Selesai 2020
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, mengatakan pihaknya terus mengebut pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ancaman banjir Jakarta. Hingga saat ini, jelas dia, progres pembangunan dua bendungan tersebut sudah mencapai 18 persen untuk konstruksi.
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, mengatakan pihaknya terus mengebut pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ancaman banjir Jakarta.
Hingga saat ini, jelas dia, progres pembangunan dua bendungan tersebut sudah mencapai 18 persen untuk konstruksi. Sementara untuk pembebasan lahan sudah 80 persen.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
"Itu semua APBN. Pemerintah Pusat semua baik lahan maupun konstruksi. Rp 1,2 triliun untuk konstruksi. Kalau pembebasan lahannya Rp 1,5 triliun. Konstruksinya sudah 18 persen tadi masing-masing. Sudah konstruksi," kata dia saat ditemui, di Situ Lido, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/4).
"Pembebasan itu di daerah yang genangan nanti. Kerja sudah bisa. Yang daerah tapak sudah bisa kerja. Pembebasan lahan sudah tinggal sedikit. Sudah 70-80 persen. Sudah percepat sekarang," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Hidayah mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan dua bendungan tersebut dapat selesai pada tahun 2020.
"Sekarang sedang dilakukan percepatan. Targetnya selambat-lambatnya tahun 2020. Itu bisa dirasakan. Bisa bareng (selesai) sehingga permasalahan banjir bisa kita kurangi," jelas dia.
Menurut dia, kehadiran kedua bendungan bisa menekan debit banjir di hulu hingga 30 persen. "Kalau untuk di hulu, Bogor bisa mengurangi 30 persen. Kalau untuk di Manggarai, 12 persen," urai dia.
"Karena semakin ke hilir debitnya makin besar. Kalau di Bogor sudah 400 meter kubik, di Manggarai sudah bisa di atas 600 meter kubik," jelasnya.
Normalisasi Sungai Ciliwung Perlu Disegerakan
Dia menambahkan, hal lain yang perlu dilakukan untuk mengurangi banjir Jakarta ialah normalisasi Sungai Ciliwung. "Normalisasi sungai itu bagaimanapun juga harus segera diselesaikan," kata dia.
Ini berkaca pada kejadian pada (25/4) lalu. Saat itu pemukiman warga di Depok terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Puluhan rumah warga pun tergenang air kali yang berwarna keruh. Air di Sungai Ciliwung meluap akibat curah hujan tinggi di Bogor.
"Karena pengalaman kemarin terjadinya hujan itu baru siaga 1 di sini padahal di Depok hujan sedikit, hanya lebat di hulu sudah tidak mampu menampung debit banjir itu. Ciliwung," ungkapnya.
"Saya mengimbau, keinginan kami agar dapat dipercepat kegiatan normalisasi sungai di kota Jakarta. Yang kemarin sempat tertunda," imbuhnya.
Menurut dia, Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta berniat melakukan normalisasi sungai sepanjang 37 kilometer (Km) dari tahun 2013 sampai 2017. "Itu juga hanya 16 kilometer yang dikerjakan. Sisanya belum bisa dikerjakan karena lahan belum bebas. Sekarang pasca itu, kami belum kerja lagi," ujarnya.
"Karena masih menunggu lahan dari Pemprov DKI. Kemarin sudah ada progres lahan yang sudah dibebaskan. Kami terima ada 14 hektar. Itu ada di Bidaracina, Duri, bervariasi. Kami lagi approach di lapangan," imbuhnya.
Selain itu, dalam upaya menanggulangi banjir, pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta sedang membangun terowongan sebagai jalan membagi dan untuk mengurangi debit banjir.
"Dibantu Pemprov DKI Jakarta sedang akan kami selesaikan terowongan dari Bidaracina ke banjir kanal timur. Itu kurang lebih nanti akan dialihkan 60 meter kubik bibit di sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur. Sehingga ini akan mengurangi (banjir Jakarta) juga," tandasnya.
Baca juga:
Rumah-rumah yang Rusak Pasca Banjir Melanda Kramatjati
Komentar Menteri PUPR Soal Banjir Jakarta
Anies Soal Banjir Jakarta: Jumlah Pengungsi Lebih Kecil Dibandingkan Tahun 2015
Perjuangan Anak Selamatkan Ibu yang Tenggelam Akibat Banjir di Bidara Cina
Banjir Surut, Warga Rawajati Mulai Bersihkan Lumpur.
Anies Puji Imbauan Ahok agar Warga DKI Bantu Korban Banjir
Ratusan Korban Banjir di Jakarta Tinggalkan Lokasi Pengungsian