Tekan Emisi Karbon, Gobel Grup Alihkan Transportasi Pengiriman Barang dari Truk ke Kereta Api
Kemitraan multipihak ini turut berkontribusi dalam akselerasi implementasi ekonomi hijau guna dukung Visi Indonesia Emas 2045.
KAI Logistik bersama Gobel Group dan anak perusahaannya PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International resmi berkolaborasi mendukung green logistic nasional.
Pada kemitraan multipihak ini, PT Panasonic Gobel Indonesia melakukan pengalihan moda transportasi pengiriman barang yang dikelola oleh PT Gotrans Logistics International dari truk ke kereta api, bekerja sama oleh KAI Logistik pada rute Jakarta-Surabaya.
- Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Semen Indonesia Dongkrak Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
- Mendukung Upaya Pemerintah Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
- Bahan Bakar Hijau Dipamerkan di GIIAS 2024, Minim Emisi dan Selaras dengan Tren Otomotif
- Tekan Emisi, Wamenkeu Ajak Grab Indonesia Gabung ke Ekosistem Kendaraan Listrik
Pengalihan moda tersebut berpotensi mengurangi emisi karbon. Kemitraan multipihak ini turut berkontribusi dalam akselerasi implementasi ekonomi hijau guna dukung Visi Indonesia Emas 2045. Langkah ini juga sejalan dengan target jangka panjang Panasonic Global untuk mencapai pengurangan 300 juta ton emisi CO2 hingga tahun 2050
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah menyambut baik langkah kolaboratif ini. Dia mengatakan, moda kereta Api (KA) dalam industri logistik memainkan peranan yang sangat besar dalam rangka mewujudkan green logistic. Pada satu rangkaian Kereta Api Container mampu mengangkut 30 gerbong datar atau setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton.
"Sehingga dengan pengalihan moda jalan ke kereta api, mampu menjadi wujud nyata dalam mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Selain berkontribusi pada aspek keberlanjutan lingkungan, moda KA juga meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan serta berkontribusi pada pemeliharaan/lifetime infrastruktur jalan yang lebih optimal dengan menekan potensi beban jalan yang berlebih,
President Director & Group CEO Gobel Group, Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kemitraan multipihak yang mendukung green logistic di Indonesia ini menjadi wujud aspirasi perusahaan untuk menyediakan ukuran seberapa baik dalam memenuhi kewajiban terhadap konsumen, melalui berbagai produk dan layanan.
"Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dan optimis kemitraan multipihak ini akan menjadi momentum dalam mendorong kontribusi aktif sektor swasta, yang selaras dengan cita-cita kami yaitu nyata berinovasi untuk kehidupan yang berkualitas," katanya.
Hiramsyah menjelaskan bahwa Gobel Group menyambut baik kemitraan multipihak dalam mendukung green logistic nasional, yang akan mendukung, melengkapi dan memperkuat ekosistem bisnis Gobel Group yang terdiri dari berbagai aktivitas bisnis dalam mewujudkan upaya holistik terhadap keberlanjutan yang mencakup inovasi produk, operasional ramah lingkungan, dan tanggung jawab sosial di Indonesia.
Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Heru Santoso menuturkan, kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi Panasonic Gobel Indonesia dalam mewujudkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan peningkatan efisiensi bisnis.
Kerja sama ini juga sejalan dengan visi global Panasonic dalam program Green Impact untuk mengurangi emisi CO2 dari setiap produk yang dibuat, serta terus mengoptimalkan penggunaan energi dalam proses produksi. Langkah ini adalah bagian dari pendekatan holistik perusahaan dalam mewujudkan keberlanjutan yang mencakup inovasi produk, operasional yang ramah lingkungan, dan tanggung jawab sosial.
“Dengan kemitraan ini, PGI berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya nasional dalam mencapai target pengurangan emisi karbon. Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya akan mendukung ekonomi hijau, tetapi juga meningkatkan daya saing industri nasional melalui inovasi yang berkelanjutan. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan yang lebih baik," tutur Heru.
Tantangan Lingkungan di Sektor Logistik
Seiring dengan meningkatnya volume perdagangan dan permintaan logistik, tantangan lingkungan yang dihadapi sektor logistik menjadi semakin mendesak, dimana bertanggung jawab atas sekitar 27 persen dari total emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas operasionalnya di mana 90 persen dari total emisi karbon tersebut berasal dari subsektor transportasi darat.
Menanggapi hal tersebut, kemitraan multipihak yang mendukung green logistic nasional di Indonesia ini menawarkan solusi dalam mengatasi upaya mengurangi emisi karbon di sektor logistik, khususnya layanan pengiriman barang. Dengan melakukan pengalihan moda transportasi dari truk ke kereta api, dapat mengurangi emisi karbon hingga 70 persen sehingga dinilai merupakan langkah yang tepat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Green logistics turut menunjukan bahwasanya berbagai inisiatif perusahaan dalam keberlanjutan lingkungan dapat berjalan selaras dengan upaya efisiensi bisnis. Dari segi biaya operasional, kemitraan multipihak ini dapat menekan biaya operasional hingga 6 persen lebih rendah dibandingkan penggunaan moda transportasi sebelumnya.
Sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan terhadap konsumen, inovasi keberlanjutan di industri logistik ini juga dapat menjadi bagian strategi bisnis dalam optimalisasi layanan. Dengan pengiriman melalui kereta api, setiap perjalanan yang dilakukan dapat menghemat biaya sebesar Rp745.000 per pengiriman.