Telur ayam ras dan emas hambat inflasi Maret
Telur ayam ras sumbang deflasi 0,08 persen dan emas 0,07 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan telur ayam ras dan emas menjadi penghambat tingginya inflasi Maret. Inflasi pada bulan Maret mencapai 0,63 persen.
Kepala BPS, Suryamin, mengatakan telur ayam ras menyumbang deflasi atau penurunan harga sebesar 0,08 persen. Turunnya harga telur ayam ras disebabkan melimpahnya persediaan komoditas ini.
"Telur ayam ras menyumbang pada perubahan harga 9,48 persen. Penurunan harga terjadi di 59 kota IHK, dari minggu pertama Maret sampai akhir Maret," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (1/4).
Deflasi terbesar untuk telur ayam ras terjadi di Tasikmalaya, Banda Aceh, Bekasi dan Surabaya sebesar 15 persen. Sedangkan kota-kota lain rata-rata 5 persen sampai 12 persen.
Sementara emas perhiasan juga mengalami penurunan harga dengan andil 0,07 persen dan menyumbang pada perubahan harga sebesar 2,94 persen. Dia menambahkan, harga emas menurun mengikuti harga emas di dunia.
Penurunan harga emas terjadi di 63 kota IHK dan terbesar di Bekasi sebesar enam persen dan Padang lima persen. "Daging ayam ras juga menjadi penghambat inflasi dengan andil (deflasi) 0,04 persen terjadi perubahan harga 3,03 persen," tambah dia.
Menurut Suryamin, penurunan harga daging ayam ras tersebut dikarenakan persediaan mulai tinggi sejak minggu pertama hingga akhir Maret. Penurunan tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 13 persen dan Lhokseumawe 11 persen.
"Selain itu, cabai merah juga mempunyai andil deflasi 0,03 persen, penurunan harga 1,47 persen karena pasokan sentra produksi sudah lumayan dan banyak, yang terjadi 26 kota IHK, dengan kota terbesar Jambi 36 persen dan Pematang 30 persen," jelasnya.