Temui Bos Pertamina dan PLN, Jokowi Sentil Impor Minyak yang Terlalu Besar
Presiden Joko Widodo(Jokowi) mengutarakan transisi dari energi fosil menuju energi hijau sedang terjadi. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan transisi dari energi fosil menuju energi hijau sedang terjadi. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan.
"Itu tidak bisa tawar menawar, itu tugas saudara-saudara untuk mencari teknologi yang paling murah yang mana, tugasnya ke situ, ini adalah kerja cepet-cepetan. Karena siapa yang bisa mengambil peran secepatnya itu yang akan mendapatkan keuntungan," kata Presiden Jokowi video yang baru diunggah dalam saluran Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Jokowi menganggap kantor FIFA di Jakarta sebagai babak baru sepak bola Indonesia? Jokowi mengatakan, keberadaan kantor tetap FIFA Asia-hub ini merupakan babak baru persepakbolaan Indonesia.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menuturkan saat ini suplai energi masih didominasi batu bara 67 persen, minyak 15 persen dan gas 8 persen. Sebab itu, mantan Wali Kota Solo tersebut meminta agar energi tersebut bisa dialihkan dengan menggunakan listrik seperti untuk mobil dan kompor.
"Karena di PLN over supply, artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan tujuan besar dari semua itu yaitu neraca pembayaran. Dia mengakui berpuluh-puluh tahun Indonesia belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
"Karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali dan itu mempengaruhi kurs dolar kita, karena setiap bulan Pertamina harus menyediakan, harus beli dolar di pasar dalam jumlah yang tidak kecil, besar sekali," jelasnya.
Sebab itu, Presiden Jokowi ingin mendorong adanya mobil dan kompor listrik. Sehingga dia meminta agar PLN dan Pertamina bisa mencari jalan keluar agar transisi tersebut bisa dilakukan.
"Sebab itu kita ingin mendorong yang namanya mobil listrik dan kompor listrik. Karena problemnya di situ ada, itu tugas bapak ibu sekalian untuk tahapannya seperti apa, mana yang perlu tahun depan, mana yang perlu tahun depannya lagi," pungkasnya.
Tekan Impor Minyak, Pertamina Bangun Kilang Hijau
Dalam mendukung penggunaan energi hijau, Pertamina akan mengalihfungsikan kilang-kilang minyak. Berbagai kilang tersebut akan menjadi kilang hijau (green refinery) yang mengelola bio massa dari kelapa sawit.
"Kita akan melakukan konversi dari kilang yang ada menjadi green refinery yang sifatnya menghasilkan bio massa dari kelapa sawit," kata Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati di Jakarta, Rabu (14/7).
Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi salah satu penghasil sawit ternama di dunia. "Kita bangun beberapa lokasi lain, nanti kita optimalkan sawit yang ada di Indonesia," kata dia.
Maka dari itu, menurutnya, sawit bisa menjadi salah satu energi pokok yang bisa digunakan untuk subtitusi energi dan transportasi. Pada 2025 direncanakan akan terkonversi 6-100 KTPA kilang biasa menjadi kilang hijau. Pembangunan kilang ini akan dilakukan di beberapa lokasi.
Selain itu, Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit bio energi pada 2026. Terdiri dari biogas 153 MW, bio blending gasoil & gasoline, biocrude dan ethanol 1.000 KTPA on stream pada 2025.
Realiasasi tersebut diperkirakan akan membantu Indonesia untuk tidak lagi mengimpor minyak. Meskipun saat ini kontribusi penggunaanya baru mencapai 25 persen.
"Dari itu semua, pemerintah pada 2030 ini sudah tidak ada impor gasolin," kata dia.
(mdk/bim)