Ternyata Ini Penyebab Truk Muatan Lebih Sering Kecelakaan di Jalan
Kementerian Perhubungan jangan hanya fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan kereta api.
Kecelakaan beruntun melibatkan sejumlah kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11). Dugaan awal menyebutkan bahwa insiden ini dipicu oleh sebuah truk yang mengalami rem blong dan kelebihan muatan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa truk tersebut menghantam kendaraan di depannya, yang kemudian memicu kecelakaan beruntun.
- Pemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya
- Daftar Perjalanan Kereta Api yang Terganggu Akibat Anjloknya KA Pandalungan di Sidoarjo
- Evakuasi Rampung, Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui dengan Kecepatan 20 Km/Jam
- KA Turangga & KA Lokal 'Adu Banteng' di Cicalengka, Ini Penyebab Kereta Api Tak Bisa Rem Mendadak
"Rem blong itu diduga karena truk itu membawa muatan cukup banyak atau cukup berat, kemudian terjadilah tabrakan beruntun dengan kendaraan lain," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/11).
Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno untuk membenahi aktivitas truk dengan dimensi dan muatan berlebih (over load over dimension/ODOL), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jangan fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan KA.
"Di jalan raya masih rawan pungutan liar (pungli) dan cawe-cawe oknum aparat penegak hukum (APH) di jembatan timbang," kata Djoko dalam keterangannya, Senin (18/11).
Angkutan Kereta Api
Kendati begitu, kendala selama ini menggunakan angkutan KA adalah double handling, sehingga tarif lebih mahal ketimbang menggunakan jalan raya. Namun dalam realitanya di angkutan KA dibebani pajak pertambahan nilai (PPN) dan Track Access Charge (TAC).
Selain itu moda KA wajib menggunakan BBM non Subsidi. Sementara BBM subsidi sebanyak 93 persen dinikmati oleh warga yang mampu pemilik kendaraan pribadi. Mestinya semua angkutan umum orang dan barang tak kecuali moda KA juga menggunakan BBM subsidi.
Maka dari itu agar tarif membawa barang menggunakan moda KA dapat bersaing dengan moda jalan raya, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan untuk menghilangkan PPN dan TAC dan moda KA dibolehkan menggunakan BBM subsidi sebagai angkutan umum membawa barang.
"Kereta api sangat sesuai untuk mengangkut barang curah dan berat dalam jarak jauh karena gaya gesekan yang rendah," jelasnya.
Beberapa kelebihan angkutan barang dengan kereta api, di antaranya gerbong kereta api dapat diatur suhu ruang penyimpanan barangnya, kereta api dapat berpindah dari satu titik ke titik lain dengan cepat, kereta api dianggap sebagai metode transportasi yang aman.
Djoko menilai, moda ini sesuai untuk mengangkut komoditas bahan mentah dengan volume muat yang besar atau produk akhir yang nilai per unitnya rendah dan tidak sensitif waktu.
"Kereta api sebagai pilihan moda lebih banyak ditinjau dari sisi shipper. Biaya transportasi merupakan biaya total yang harus dikeluarkan oleh shipper untuk memindahkan barangnya dari gudang asal sampai ke gudang tujuan akhir. Sebuah gerbong datar atau gerbong barang dapat berkapasitas dua kali lipat kapasitas truk," terang dia.
Infrastruktur Jalan Buruk
Di samping itu, untuk angkutan high-volume, Djoko bilang kelebihan lainnya antara lain waktu tempuh yang lebih pasti.
Saat ini, volume angkutan jalan raya sudah sangat padat dan kondisi infrastruktur jalan juga buruk, sehingga waktu tempuh moda jalan darat menjadi sulit diprediksi, lebih aman, tanpa pungutan lain-lain.
Bahkan, dapat mengurangi polusi dan diperkirakan emisi gas buangan mencapai 1/8 sampai 1/10 dari angkutan dengan truk, penghematan BBM yang bisa mencapai 1 juta liter atau setara 3.000 ton CO2 per tahun, mengurangi kepadatan dan kemacetan jalan raya.
Lebih lanjut, menggunakan moda jalan raya mengangkut barang masih ada praktek pungli mulai yang berbaju berseragam hinga tidak memakai baju.
"Dalam konteks kondisi angkutan barang saat ini di Indonesia, menggunakan angkutan KA akan mengurangi pungli di jalan dan cawe-cawe oknum APH di jembatan timbang," ungkapnya.
Di samping itu, menggunakan moda KA akan mengurangi jalan rusak akibat truk muatan dan dimensi lebih yang tentunya dapat mengurangi biaya perawatan jalan hemat APBN dan APBD dalam menangani jalan rusak.
"Menggunakan moda KA akan lebih lancar dan bebas hambatan kemacetan, bisa lebih cepat dan tepat waktu. Jadi, dapat meminimalisir potensi keterlambatan dan meningkatkan efisiensi disribusi barang," Djoko mengakhiri.