Ternyata, Limbah PLTU Bisa Dijadikan Pupuk dan Dongkrak Hasil Pertanian di Musim Kemarau
FABA yang dimanfaatkan untuk sektor pertanian tersebut dalam bentuk pupuk organik.
Selain dimanfaatkan sebagai Pupuk organik, pemanfaatan FABA PLTU Labuan ini telah dilakukan secara masif, baik itu dijadikan sebagai bahan bangunan seperti halnya batako.
Ternyata, Limbah PLTU Bisa Dijadikan Pupuk dan Dongkrak Hasil Pertanian di Musim Kemarau
Ternyata, Limbah PLTU Bisa Dijadikan Pupuk dan Dongkrak Hasil Pertanian di Musim Kemarau
PT PLN Indonesia Power menyebutkan bahwa pemanfaatan abu limbah pembakaran batu bara dari PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) telah mampu meningkatkan panen padi petani di tengah musim kemarau.
Senior Manager PLTU Banten 2 Labuan, Wisnu Kurniawan mengatakan, FABA yang dimanfaatkan untuk sektor pertanian tersebut dalam bentuk pupuk organik.
Limbah ini berasal dari salah satu unit PLTU banten 2 Labuan, yang dilengkapi dengan teknologi penangkap abu atau Electrostatic Precipitator (ESP) ini dapat optimal dalam menangkap sisa pembakaran PLTU.
"Hal ini membuktikan bahwa kami tidak hanya menghasilkan listrik untuk menerangi Negeri namun juga dapat memberikan manfaat secara langsung bagi pertanian di Pandeglang melalui pupuk organik yang berbahan dasar dari Faba PLTU Labuan, kami juga siap membantu mewujudkan kemandirian pangan Kabupaten Pandeglang,” kata Wisnu, di Jakarta, Sabtu (7/10).
Wisnu mengungkapkan, selain dimanfaatkan sebagai Pupuk organik, pemanfaatan FABA PLTU Labuan ini telah dilakukan secara masif, baik itu dijadikan sebagai bahan bangunan seperti halnya batako dan paving block yang kini dimanfaatkan masyarakat.
"Upaya ini merupakan bagian dari aksi korporasi dalam menyelaraskan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli by PLN Indonesia Power yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," tuturnya.
Dalam mengolah FABA menjadi Pupuk organik PLN IP bekerjasama dengan Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, upaya tersebut pun terbukti berhasil untuk meningkatkan panen padi masyarakat Pandeglang, Banten.
Tenaga ahli pertanian Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Iwan Sujono mengatakan, dengan menggunakan pupuk organik yang merupakan produk turunan dari FABA PLTU Labuan panen padi dapat meningkat lebih dari 50 persen meskipun cuaca saat ini sedang tidak bagus.
"Tanpa pupuk kimia dan pestisida, dari hasil ubinan rata rata produksi panen diprediksi mencapai 8.400 kilogram per hektar, ini kondisi saat elnino sekarang ini, sementara biasanya petani Banten dalam satu hektar hanya mendapatkan maksimum 5,5 ton atau 5.500 kilogram dengan pengaplikasian pupuk kimia dan dalam kondisi cuaca bagus," ujar Iwan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauhid mengungkapkan bahwa Faba yang awalnya limbah kini membawa manfaat luar biasa bagi masyarakat, terlebih saat kondisi kemarau seperti saat ini, namun terasa mengejutkan karena yang terjadi panen padi meningkat.
“Walaupun pada kondisi saat ini, sedang kekeringan karena Elnino, Mathla'ul Anwar justru panen raya padi dengan pupuk organik berbahan dasar Faba dari PLTU LABUAN. Terasa sangat istimewa juga karena bertepatan dengan ulang tahun ke 23 Provinsi Banten, sungguh hadiah luar biasa bagi Banten,” imbuhnya.