Terungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
- Batik Air Kembali Terbang ke Banyuwangi, Siap Layani Liburan Tahun Baru
- Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Lion Air Grup Rute Ternate-Manado Ditunda
- Pesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
- Lion Air Bawa Jemaah Umrah Tiba-Tiba Mendarat di Kualanamu, Ini Penyebabnya
Terungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Otoritas Bandara Wilayah II Medan menyebut ada 3 pesawat tujuan Jeddah, Arab Saudi, mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara dalam sepekan ini.
Namun hanya 1 pesawat yang mendarat membawa ratusan penumpang. Sedangkan 2 pesawat lainnya terbang tanpa penumpang karena akan menjemput jemaah umrah di Jeddah, Arab Saudi.
"Sebetulnya ada tiga pesawat yang mengalihkan pendaratan ke Kualanamu awal pekan ini, tapi yang ada penumpangnya cuma satu pesawat," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman, di Medan, dikutip dari Antara, Senin (18/3).
Ketiga pesawat itu, masing-masing berjenis Airbus A330 yang merupakan pesawat komersial bermesin ganda dengan kapasitas besar dan berbadan lebar milik maskapai Lion Air.
"Mereka mendarat di Bandara Internasional Kualanamu pada Senin (11/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB, saya lupa tepatnya. Tapi terbang kembali pukul 23.27 WIB," jelas Sokhib.
Dia mengatakan ketiga pesawat itu sempat mengisi avtur di Kualanamu, karena bahan bakar berkurang akibat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Medan.
"Ya, dilakukan Lion Air sesuai prosedur. Yang viral terbang memutar lama di atas Medan, karena bahan bakarnya dirancang penuh dari Juanda menuju ke Jeddah," kata Sokhib.
Ia menjelaskan, untuk mendaratkan pesawat ada berat maksimum pendaratan di suatu bandara sehingga jumlah avturnya harus dikurangi.
"Karena masih di atas berat maksimum, maka pesawat melakukan pengurangan bahan bakar dengan cara holding, sehingga berat maksimum tercapai," tutur Sokhib.
Ia juga menjelaskan jika suatu pesawat mendarat melebihi berat maksimum, maka akan berdampak terganggunya keselamatan suatu penerbangan.
"Yang biasa disebut namanya 'hard landing', bisa mungkin rodanya patah dan lain-lain. Maka caranya adalah holding itu," kata Sokhib.
Penjelasan Lion Air
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menyebut pesawat Lion Air JT-106 yang membawa jamaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu.
"Hal ini dilakukan karena perubahan waktu pemberitahuan resmi dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udaranya," katanya.
Pihaknya menjelaskan pengalihan pendaratan ke bandara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Jadi pengalihan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu ini bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," tegas Danang.
merdeka.com