Tiga jurus ampuh untuk dorong pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai baik karena kebijakan makro yang sehat dan kondisi politik yang stabil.
Ekonom Senior Region Royal Bank of Scotland (RBS) optimis Indonesia akan memiliki potensi pertumbuhan yang baik apabila terjadi pengembangan dan peningkatan di tiga hal utama.
Tiga hal utama tersebut adalah investasi swasta, investasi pada pembangunan infrastruktur, dan bisnis dengan basis manufaktur.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Ekspor barang (dari sektor manufaktur) menjadi kunci utama untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan transfer pengetahuan bagi masyarakat Indonesia," ujar Erik di Hotel Ritz Carlton SCBD, Kamis (30/8).
Kendati masih menjadi faktor yang perlu mendapat dukungan untuk berkembang, Erik melihat sektor manufaktur di Indonesia sebenarnya sudah berkembang. "Sangat menggembirakan melihat sektor manufaktur di Indonesia tengah bangkit kembali," ungkapnya.
Dia juga melihat bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah positif untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan investasi di sektor manufaktur.
"Peraturan mengenai pembebasan lahan misalnya, menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Meskipun masih banyak hal yang harus dilakukan, kami yakin bahwa upaya konsisten dari pemerintah akan membuahkan hasil yang positif," tuturnya.
Berdasarkan laporan bulan Juli, RBS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang memuaskan dalam satu dekade terakhir. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang impresif di kisaran 6-6,5 persen tidak dikarenakan oleh peningkatan komoditas.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih didorong oleh kebijakan makro yang sehat, kondisi politik yang stabil, pasar domestik yang besar, dan kekayaan sumber daya alam.
Meskipun nilai ekspor mencapai 50 persen dari PDB, permintaan dari luar hanya memiliki sedikit terhadap tren pertumbuhan ekonomi dan perputaran bisnis di Indonesia.
(mdk/rin)