Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Maskapai itu dijadwalkan mulai terbang perdana secara reguler ke Bali pada 20 Januari 2024 untuk menyambut musim liburan Imlek 2024.
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
- Mulai 1 September, Emirates Layani Penerbangan Harian ke Dubai-Bali dengan Airbus A380
- Pesawat Etihad Airways Asal Abu Dhabi Mendarat Perdana di Bali
- Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
- Cek Dulu Aturan Bagasi Yang Diizinkan Etihad Airways Agar Tidak Gagal Terbang Seperti Calon Penumpang Ini
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut bahwa tiga maskapai penerbangan asing mengajukan rute perdana dan tambahan ke Bali.
"Kami upayakan secara all out pada 2024 tambahan penerbangan ke Bali dan ini sudah kami wujudkan menjelang liburan Imlek," kata Sandiaga Uno dikutip dari Antara.
Dia mengungkapkan maskapai mancanegara itu yakni Juneyao Airlines yang bermarkas di Shanghai, China. Maskapai itu dijadwalkan mulai terbang perdana secara reguler ke Bali pada 20 Januari 2024 untuk menyambut musim liburan Imlek 2024.
Kemudian, lanjut dia, maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan dari yang saat ini mencapai tiga kali seminggu melayani Istanbul-Bali-Istanbul.
Namun, Sandiaga belum memberikan detail rencana penambahan penerbangan dari maskapai asal Turki itu.
Selain itu, ada juga maskapai penerbangan Etihad Airways yang memiliki rencana untuk terbang perdana dijadwalkan pada April 2024 melayani Abu Dhabi-Bali-Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE).
Sandiaga menambahkan, adanya penerbangan perdana itu diharapkan mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan karena adanya peningkatan konektivitas penerbangan.
“Tambahan konektivitas dari jumlah penerbangan ini bisa menjangkau pasar utama pariwisata berkualitas yaitu Australia, Amerika, Eropa dan Asia,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data Angkasa Pura 1 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, selama 2023 jumlah penumpang jalur udara yang dilayani mencapai 21,4 juta atau naik 71 persen jika dibandingkan 2022 mencapai 12,5 juta.
Jumlah pesawat yang dilayani pun melonjak 56 persen dari 87.558 pergerakan pada 2022 menjadi 136.503 pesawat sepanjang 2023.
Sedangkan hingga Desember 2023, terdapat 18 rute domestik berjadwal yang dilayani 11 maskapai dan 29 rute internasional yang dilayani oleh 34 maskapai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.