Tiga Strategi Merancang Konten Kreatif untuk Bisnis
Saat ini media sosial menjadi salah satu platform yang dapat menghubungkan dan membangun kedekatan personal antara bisnis dengan konsumennya. Terlebih di tengah masa pandemi, ketika ruang gerak masyarakat sangat terbatas, media sosial sangat diandalkan agar bisnis dapat terus berjalan.
Saat ini media sosial menjadi salah satu platform yang dapat menghubungkan dan membangun kedekatan personal antara bisnis dengan konsumennya. Terlebih di tengah masa pandemi, ketika ruang gerak masyarakat sangat terbatas, media sosial sangat diandalkan agar bisnis dapat terus berjalan.
Di era serba digital ini, masyarakat memiliki akses informasi yang tak terbatas berkat kehadiran internet dan media sosial. Hal tersebut tentunya menguntungkan sekaligus menjadi tantangan bagi bisnis untuk berkomunikasi dengan konsumen dan target pasarnya.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang viral tentang Komeng? Foto-Foto Komeng Saat Muda Ini Sedang Viral, Disebut Mirip Idol Korea DPR Ian Potret masa muda Komeng tiba-tiba viral di media sosial.
Bagaimana tidak, tingginya paparan informasi membuat masyarakat secara aktif menyeleksi konten sesuai dengan ketertarikan dan preferensi masing-masing. Sehingga memerlukan strategi khusus untuk merancang konten media sosial untuk memasarkan produk.
Berikut ini tiga strategi khusus yang bisa diterapkan pada proses perencanaan konten kreatif dalam berbisnis dari tiga pengusaha pebisnis muda.
Menggali Prefensi dan Menonjolkan Daya Pikat Brand
Media sosial memegang peranan penting sebagai platform penghubung antara bisnis dengan audiensnya. Mulai dari konsumen, calon konsumen, hingga masyarakat secara luas.
Dandi mengatakan dalam menyusun formula komunikasi yang tepat melalui konten, brand harus mengenali preferensi, kecenderungan, serta perilaku dari audiensnya. Selain mengenali konsumen, brand harus bisa mengidentifikasi kelebihan serta daya pikat dari produk yang ditawarkan.
Dalam menjalankan bisnis kulinernya, Dandi mengedepankan keistimewaan produknya secara visual. Sehigga mampu menarik konsumen untuk mencoba produknya.
"Seluruh konten kami dirancang untuk bisa memperlihatkan kelezatan yang diharapkan dapat menggugah selera dan mendorong konsumen untuk membeli produk kami,” kata dia.
Memadukan Pengalaman Konsumen dengan Integrasi Media Sosial
Lewat sosial media, brand harus menciptakan pengalaman konsumen menggunakan produk yang ditawarkan. Marketing Manager Bobobox, Ahmad Qois mengatakan pihaknya tidak hanya melayani konsumen melalui layanan penginapan. Tetapi juga membangun hubungan dengan konsumen melalui media sosial.
Bobobox menggunakan strategi menjaga komunikasi dengan konten-konten yang relevan di media sosial. Sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian kedua, ketiga, dan seterusya.
Misalnya dengan mengikuti tren staycation sebagai laternatif liburan aman di masa pandemi.
"Situasi ini lantas kami manfaatkan untuk mengajak audiens mengeksplorasi opsi staycation secara virtual melalui media sosial. Sehingga brand bisa terus dekat dan hadir di tengah audiens,” kata Ahmad.
Menjalin Kedekatan dengan Persona Brand yang Berkarakter
Media sosial merupakan komponen penting yang harus diperhatikan demi terjalinnya kedekatan antara brand dengan audiens. Untuk itu, audiens sebagai makhluk sosial harus menjadi fokus utamanya.
"Brand dapat membangun persona yang kuat, menyampaikan konten yang mengandung nilai-nilai brand, hingga menjalin komunikasi yang transparan dengan audiensnya untuk membangun kepercayaan," kata Founder & CEO Garis Temu, Giorrando Grissandy.
Dalam bermedia sosial, memanusiakan brand merupakan salah satu kiat yang bisa diterapkan pada banyak aspek. Mulai dari bentuk konten yang dihasilkan, tipe informasi yang disampaikan, hingga gaya berkomunikasi yang dijalin dengan audiens.
Sehinggga sisi humanis di balik sebuah brand yang selama ini terkesan jauh akan terasa lebih akrab, serta kepercayaan dan kedekatan pun akan terjalin. Setelah berhasil dijalankan, brand dapat menentukan ukuran parameter keberhasilan sesuai dengan target dan kebutuhan.
(mdk/ags)