Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung
Jokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung, sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir di Jakarta.
"Normalisasi Sungai Ciliwung harus segera rampung, dari 33 kilometer yang ada, baru selesai 16 kilometer, sehingga masih tersisa 17 kilometer. Ini saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur bersama-sama untuk selesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi," kata Jokowi usai meresmikan Sodetan Kali Ciliwung, di Jakarta, Senin (31/07/2023).
- Syahrul Yasin Limpo akan ke Istana Usai Mundur dari Mentan, Jokowi: Belum Tahu Bahas Apa
- Jokowi Segera Isi Kursi Menteri Pertanian, dari NasDem Lagi?
- PKS soal Jokowi Izinkan Menteri Maju Pilpres: Silakan Aja, Rakyat Sudah Capek
- Ini Kata Jokowi Soal Sosok Pengganti Panglima TNI Laksamana Yudo dan Kasad Jenderal Dudung
Pembangunan Sodetan Ciliwung sepanjang 1,2 kilometer dengan dua terowongan memakan waktu sekitar 11 tahun dan menggunakan alokasi anggaran sebesar Rp1,150 triliun. Infrastruktur ini mampu mengurangi banjir di enam kelurahan di Jakarta.
Selain Sodetan Kali Ciliwung, pemerintah juga telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
Keberadaan infrastruktur ini, menurut Presiden, mampu mengurangi banjir di Jakarta hingga 62 persen.
"Sudah dicegat airnya itu di Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tapi kan juga masih ada yang terus. Di sini ada normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian ada Banjir Kanal Timur, kemudian yang sekarang ada Sodetan Sungai Ciliwung plus penanganan pompa-pompa, baik di Sungai Sentiong dan sungai di Ancol dan di 13 sungai yang ada di DKI Jakarta," ujarnya.
Meski demikian, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Semua upaya penanganan banjir tersebut, harus dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga ke hilir.
"Ini pekerjaan jangka panjang, belum urusan menangani rob dari arah utara, dari arah laut. Ini persoalan besar juga," jelasnya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dituntaskan, terutama proyek pompa banjir Sentiong.
"Kan kita belum kerjain Sentiong. Pompa Sentiong itu 2.500 hektare sendiri, dengan 50 meter kubik per detik, belum rob mesti berapa kilo kita bikin tanggul," jelas Basuki di Istana Negara.
Basuki menjabarkan, Pompa Sentiong yang terhubung dengan Pompa Ancol dan akan melayani Sunter Utara, Sunter Selatan, Kali Item, dan Kemayoran ini memiliki 5 pompa.
"Kalau yang Sentiong Oktober selesai. Ada 5 pompa dibangun, dua operasi. Yang tiga Agustus sampai sisanya September-Oktober selesai," kata Basuki.
Liputan6.com
Selain Pompa Sentiong, Jokowi juga meminta agar normalisasi Ciliwung bisa rampung pada 2024. Namun, program tersebut masih terganjal pembebasan lahan yang berada di bawah kendali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Pemprov (DKI) akan bebaskan daerah prioritas dulu, 500 meter langsung kita bikin. Tahun 2024 mudah-mudahan sudah selesai, tergantung percepatan pembebasan lahan," pungkas Basuki. Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana Sumber: Liputan6.com