Tugas dari Jokowi untuk Suharso Monoarfa, Bos Bappenas Baru
Suharso Monoarfa ditunjuk oleh Jokowi untuk mengisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), untuk mengatasi permasalahan middle income trap.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mengenalkan susunan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang akan membantunya dalam lima tahun ke depan. Beberapa nama yang sebelumnya pernah menghiasi kursi pemerintahan era Megawati Soekarnoputri masuk kembali, salah satunya Suharso Monoarfa.
Suharso Monoarfa ditunjuk oleh Jokowi untuk mengisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), untuk mengatasi permasalahan middle income trap.
-
Bagaimana caranya untuk mencapai keberlanjutan ekonomi di Sumatera Utara? Pilar-pilar dasar keberlanjutan ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi yang seimbang, pengurangan kemiskinan dan kelaparan, perlindungan lingkungan, pemerataan pembangunan, dan partisipasi masyarakat.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam keberhasilan ekonomi Sulawesi Utara? “Saya berterimakasih karena bukan Gubernur dan Wakil Gubernur yang kerjakan ini. Yang kerja ini masyarakat Sulut bagaimana toleransi yang bisa berjalan dengan baik, damai sehingga investor mau datang berinvestasi."
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
"Masih ingat pidato presiden setelah dilantik pada hari minggu yang lalu kalimat pertama itu mengenai middle income trap, jadi bagaimana Indonesia bisa lepas dari tingkat pendapatan menengah yang rendah ini," kata Suharso kepada wartawan usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).
Dia menjelaskan, Indonesia sebenarnya sudah naik kelas menjadi upper middle class atau kelas menengah atas. Untuk itu, dia menargetkan Indonesia bisa menjadi kelas atas 30 tahun ke depan.
"Waktunya 30 tahun dari sekarang kita bisa capai. banyak hal yang mesti didirigeni dan dikonvergenkan. Semua rancang bangun untuk mencapai Indonesia Maju di 2045," imbuhnya.
Suharso merupakan politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat itu mengawali kariernya di pemerintahan dimulai pada era Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz. Suharso sempat menjadi staf khusus Wakil Presiden periode 2002-2004.
Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Suharso juga dipilih sebagai Menteri Perumahan Rakyat periode 2009-2011. Suharso juga pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Kemudian pada 2015-2019 Suharso kembali masuk menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Dalam dunia pendidikan sendiri Suharso merupakan lulusan S2, Executive Development Program, University of Standard, Palo Alto, USA, Tahun 1994
Selain menjadi politikus, Suharso Monoarfa juga pernah memimpin banyak perusahaan di antaranya, menjadi Direktur Penerbitan PT Iqro, Bandung (1979-1982); General Manager PT First Nobel, Gobel Group (1982-1986); Direktur Nusa Consultant (1986-1990); Direktur, Corporate Secretary, PT Bukaka Teknik Utama (1991-1997).
Kemudian dia pernah menjabat Chairman PT Batavindo Kridanusa (1996-2000); Direktur PT Bukaka Sembawang Int. (1997-2000); Chairman PT. Argo Utama Global (1998-2002); dan Chairman Rheno Resources (2012).
Baca juga:
Menhan Prabowo Akan Mendapat Anggaran Belanja Terbesar Tahun Depan Capai Rp 127 T
Jokowi Usai Pelantikan Menteri: Tidak Ada Target 100 Hari
Pesan Susi untuk Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Baru
Ketua MPR Tanggapi Kabinet Jokowi: Saya Menyebutnya The Dream Team
Aneka Kejutan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Sosok Jaksa Agung ST Burhanuddin, Adik Politisi PDIP TB Hasanuddin