UMKM Binaan Pertamina Raih Transaksi Rp1 Miliar di Hari Kedua Pameran Kerajinan Terbesar di ASEAN
Partisipasi dalam Inacraft Oktober 2024 merupakan salah satu bentuk dukungan nyata bagi UMKM agar mampu berkembang.
UMKM binaan Pertamina mencatat transaksi lebih dari Rp1 miliar pada hari kedua pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang diselenggarakan di Jakarta.
Ajang Inacraft merupakan salah satu pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, telah menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menampilkan produk unggulan mereka di pasar global.
- Ikut Pameran Sampai ke China, UMKM Pertamina Catat Transaksi Rp2 Miliar
- 29 UMKM Binaan Pertamina Mejeng di Pameran Inacraft 2024, Ini Dia Produknya
- Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
- BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan, Pertamina senantiasa mendukung UMKM mitra binaannya, sebagai upaya mengembangkan usaha masyarakat. Terbukti, pada pameran Inacraft ini, produk-produk kreatif dari mitra binaan Pertamina berhasil menarik minat pengunjung dari dalam dan luar negeri.
"Pada dua hari pertama pameran Inacraft, UMKM binaan Pertamina telah berhasil meraih transaksi lebih dari Rp1 miliar. Ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk lokal kita memiliki kualitas dan berdaya saing tinggi bagi pasar internasional," ujar Fadjar di Jakarta, Sabtu (5/10).
Partisipasi dalam Inacraft Oktober 2024 merupakan salah satu bentuk dukungan nyata bagi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar yang lebih luas.
Tahun ini, Pertamina membawa 20 UMKM yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, dengan produk-produk unggulan yang berfokus pada keunikan dan kearifan lokal.
Tanggapan Pelaku UMKM
Salah satu UMKM binaan Pertamina, Sutedjo, pemilik usaha Sekar Mukti Craft Bantul Yogyakarta, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pameran ini.
"Saya merasa bersyukur dibawah binaan Pertamina hingga bisa berkembang seperti saat ini, semua berkat bimbingan yang diberikan Pertamina," ujarnya.
Sutedjo mengaku dibina Pertamina mulai dari nol sejak tahun 2009, membantu dia memahami cara mengelola bisnis dengan baik, pelatihan keuangan serta memberi akses untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.
"Kini, usaha kami mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan sudah menembus pasar internasional dan pameran di Dubai dan Afrika Selatan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pertamina.
Melalui pameran Pertamina, Sutedjo mengaku bisa membantu membiayai penyembuhan anak kedua yang berkebutuhan khusus. Selain itu. dalam produksi turut memberdayakan masyarakat kurang mampu, tuna wicara dan tuna rungu.
Fadjar kemudian menambahkan bahwa Pertamina, melalui Program Kemitraan UMKM, memberikan pendampingan dan pelatihan yang intensif kepada UMKM dari berbagai sektor, mendukung permodalan, hingga membuka peluang pameran di dalam dan luar negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan UMKM, hingga naik kelas dan siap ekspor.
"Dengan pendampingan yang tepat, UMKM Pertamina dapat lebih berkualitas, tangguh dan berdaya saing. Ini merupakan kontribusi Pertamina untuk menggerakkan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat," kata Fadjar.