Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024
Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Mengembangkan usaha ke pasar global menjadi satu tantangan bagi para UMKM.
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024
Kementerian BUMN: Sertifikasi Penting agar Produk UMKM Tembus Pasar Global
Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus berupaya memberikan dorongan kepada UMKM Indonesia agar terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produk yang dihasilkan.
Selain itu, pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Mengembangkan usaha ke pasar global memang menjadi satu tantangan bagi para UMKM. Sebab, dibutuhkan konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, perspektif yang lebih luas, konsistensi dalam kualitas, kreativitas dan inovasi yang terus berkembang, serta strategi jangka panjang.
"Sebagai bukti pemerintah terus mendorong UMKM, di tahun 2024 berencana menyelenggarakan Bazar UMKM untuk Indonesia yang tidak hanya di selenggarakan di Jakarta saja, tetapi akan di selenggarakan di daerah lain seperti Medan, Makasar, Bandung, Balikpapan, Surabaya, Labuan Bajo, dan Jayapura. Di bulan April 2024, akan di adakan Fashion Fest UMKM, harapannya tentu agar peluang produk lokal menembus global dapat tercapai," ungkap Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting.VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, capaian Pertamina di tahun 2023 antara lain telah memfasilitasi jalur pasok PaDi UMKM.
Di mana tahun ini terdapat peningkatan dari 1.700 UMKM menjadi 2.749 UMKM, serta terdapat 618 UMKM yang sudah tembus pasar global.
Capaian lain di antaranya telah dilaksanakan 8.466 sertifikasi dan perizinan UMKM serta 262 klinik bisnis.
"Kinerja 30 Rumah BUMN Pertamina tahun 2023 juga terlihat dengan peningkatan kelas 22.000 UMKM dan berdampak positif pada nilai transaksi pameran yang mencapai lebih dari Rp5 miliar," ujarnya.
Di Rumah BUMN, pelaku usaha memiliki kesempatan untuk belajar dan berbagi informasi serta pengalaman dengan narasumber, yang mencakup aspek legalitas, perijinan, teknologi, keuangan, hingga pemasaran.
Dukungan bukan hanya mencakup aspek teknis bisnis, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh dalam mewujudkan keberlanjutan ekonomi.
Professional Coach & Penulis Buku Auto Kreatif, Iwan Pramana menjelaskan, menurutnya menjadi pengusaha kreatif tidaklah sulit, cukup mempunyai motivasi yang kuat, mempunyai keahlian dibidangnya, dan mempunyai kemampuan berpikir kreatif.
"Salah satu cara untuk menjadikan kita berfikir kreatif adalah menggunakan SCAMPER, yakni metode kreatif yang dijalankan dengan bertanya sesuai dengan huruf-huruf penyusunnya. Subtitute, combine, adapt, modify, put to another use, eliminate dan rearrange,” ujarnya.
Sejalan dengan pengalaman dari Amelia Agustin, pemilik Indang Apang Gallery, sejak awal dirinya mengutamakan kreatifitas dan inovasi, dengan menjadikan rotan sebagai identitas produknya.
Usaha tidak menghianati hasil, usaha yang dijalankan Amelia dengan penuh kecintaan dan ketulusan mengantarkan tas dan kerajinan rotan miliknya tidak hanya diminati oleh konsumen dalam negeri saja, tapi juga menembus pasar Chili dan Jepang.
"Ketika memulai sebuah bisnis, pastikan agar kita memberikan yang terbaik. Jangan takut untuk membuat sebuah terobosan, seiring berjalan nya waktu maka ide-ide baru akan muncul untuk menopang bisnis kita makin berkembang, dan merambah ke pasar global," ungkap Amelia.
Pertamina senantiasa berkomitmen untuk terus mendukung UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sesuai fungsi Rumah BUMN, yakni sebagai sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.Salah satunya melalui webinar nasional UMKM Rumah BUMN bertajuk “Bisnis Kreatif Peluang Pasar Global” pada Jumat (15/12), yang diikuti lebih dari 300 peserta yang terdiri dari fasilitator, asisten fasilitator, dan UMKM binaan dari 30 Rumah BUMN Pertamina di seluruh Indonesia.