Ungguli Tesla dan Coca-Cola, Pertamina Satu-satunya Perusahaan RI Masuk Fortune 500
Pertamina berada di posisi 287 dengan mencatatkan nilai revenue perusahaan sebesar USD 41,47 miliar pada tahun buku 2020. Dalam daftar tersebut, Pertamina mengungguli sejumlah perusahaan besar dunia, seperti Repsol, Tesla, Danone, dan Coca-Cola.
PT Pertamina (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2021. Pada tahun ini, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
Pertamina berada diposisi 287 dengan mencatatkan nilai revenue perusahaan sebesar USD 41,47 miliar pada tahun buku 2020. Dalam daftar tersebut, Pertamina mengungguli sejumlah perusahaan besar dunia, seperti Repsol, Tesla, Danone, dan Coca-Cola.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder karena menurutnya hal ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh pekerja Pertamina Group, serta pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan juga stakeholder lainnya.
"Hal ini juga merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan worldclass company lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Nicke mengatakan dalam tantangan pandemi sejak tahun lalu, Pertamina mengalami triple shocksehingga mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. Namun dengan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan, Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga USD 41,47 miliar dan mencetak laba USD 1,05 miliar pada tahun 2020.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, capaian ini membuktikan jika Pertamina mampu bertahan digempuran pandemi Covid-19.
"Tanpa kerja sama dan dukungan dari semua stakeholder Pertamina, maka capaian masuk ke dalam Fortune Global 500 tidak bisa capai. Ini membuktikan bahwa Pertamina di tengah kondisi pandemi yang sepanjang tahun 2020 dan terpukul karena triple shock yang terjadi masih mampu bekerja dengan baik dan optimal sehingga di akui secara global," kata Mamit.
Pertamina, kata Mamit, mampu melakukan terobosan dan inovasi di semua lini bisnis mereka dan berbuah manis dengan menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke Fortune Global 500.
"Dampak dari masuknya ke dalam Fortune Global 500 akan meningkatkan kepercayaan global dan juga investor kepada Pertamina yang bisa berdampak akan naiknya investasi terhadap pekerjaan yang sedang ataupun akan dilakukan oleh Pertamina," kata Mamit lagi.
Mudah Cari Partner
Mereka, kata Mamit nantinya menjadi mudah untuk mencari partner karena tumbuhnya kepercayaan dari investor global. Selain itu, dengan kontribusi Pertamina kepada Pemerintah sebesar Rp199.8 triliun baik yang terdiri dari pajak, PNBP, deviden serta dari minyak mentah dan kondensat bagian negara membuktikan betapa pentingnya posisi Pertamina bagi negara.
"Pertamina juga sebagai BUMN yang menjalankan fungsi penugasan dari pemerintah untuk menjalankan public service obligation sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Ketersediaan akan energi seperti BBM dan LPG bisa tersalurkan dengan baik. Program BBM 1 harga juga terus dijalankan dalam rangka ketersediaan energi untuk wilayah 3T," jelas dia.
Di tengah pandemi yang masih belum berakhir saat ini di mana triple shock masih terjadi, kata Mamit, maka inovasi dan efisiensi harus tetap dilakukan oleh Pertamina dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
"Ketersediaan dan pemerataan energi harus tetap dijalankan oleh Pertamina seoptimal mungkin. Dengan dukungan dari semua pihak, target untuk menjadi world class company bukan menjadi hal sulit untuk di capai," jelas dia.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)