Usung konsep inovatif, TokoPandai terpilih showcase di IMF-World Bank Summit 2018
TokoPandai buka akses toko tradisional dengan stakeholder melalui platform digital
Saat ini tak dipungkiri digitalisasi telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Roda perekonomian pun telah bergerak ke arah digital yang terintegrasi. Karena itulah, platform fintech semakin bertumbuh dan mengakomodir kegiatan transaksi jual-beli yang terjadi di masyarakat.
Salah satu platform fintech yang mencuri perhatian adalah TokoPandai. TokoPandai mendapat pengakuan dari IMF- World Bank sebagai platform fintech innovatif dari Indonesia. Hal ini disampaikan setelah Presiden Direktur, Valdo Group, Reza Valdo Maspaitella, diundang untuk memberikan presentasi di IMF-World Bank Summit 2018 di Nusa Dua, Bali.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
Tokopandai merupakan sebuah platform digital Supply Chain milik kolaborasi Valdo Group dan Astrum yang terpilih oleh IMF-World Bank untuk di showcase-kan sebagai salah satu platform yang inovatif serta dinilai mendukung program kebijakan IMF-World Bank terkait kesinambungan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan inklusi keuangan.
TokoPandai telah mengubah cara masyarakat melakukan bisnis di toko-toko tradisional di Indonesia. Dengan demikian, TokoPandai telah meningkatkan kemampuan dan kompetisi untuk toko-toko ritel berskala kecil dan menengah. Kami juga telah membuka akses dan menghubungkan toko-toko tradisional dengan stakeholders melalui cara kerja digital. Di sisi lain, kami melakukan transformasi dalam mereka berbisnis, mulai dari pendekatan berbasis manual dan penggunaan kertas menjadi pendekatan berbasis aplikasi digital dengan penggunaan sistem monitor digital terdepan,” kata Reza Valdo Maspaitella, Presiden Direktur, Valdo Group.
Reza Valdo Maspaitella, Presiden Direktur, Valdo Group. ©2018 Merdeka.com
Valdo Group telah membentuk dan mengimplementasikan sebuah ekosistem pembangunan ekonomi digital dalam beberapa tatanan, “Di Valdo Group kami memiliki visi dan misi bahwa setiap pembangunan ekonomi digital, kami tidak akan merusak sistem ekonomi tradisional yang sudah ada. Prinsipnya, kami tidak akan bersikap merusak tatanan tradisional yang sudah berjalan dengan baik namun kami melakukan transformasi atau perubahan digital pada tatanan tradisional yang ada untuk kesinambungan usaha mereka di era digital ini. Pendekatan ekosistem yang kami bangun di Valdo Group adalah ekosistem pembangunan ekonomi digital yang berkolaborasi dengan key stakeholders,” lanjut Reza Valdo Maspaitella.
Buka akses toko tradisional dengan stakeholder melalui platform digital ©TokoPandai
Saat ini Valdo Group, melalui anak perusahaan Valdo Digital Lab, telah mengembangkan beberapa inisiatif-inisiatif ekosistem pembangunan ekonomi digital yang sedang dalam taraf pengembangan dan implementasi, di antaranya:
- Smart Province dan Smart City, di mana Valdo Digital Lab berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan transformasi digital di daerah mereka. Saat ini, Valdo Digital Lab tengah melakukan persiapan untuk D.I. Jogyakarta dengan Jogya @ccess dan Smart City, dengan Ambon @ccess
- Business-to-Business Digitalization melalui TokoPandai sebagai platform digital supply chain, memungkinkan prinsipal produk, distributor dan toko-toko tradisional ritel berskala kecil dan menengah melakukan transformasi dalam mereka berbisnis, dari pendekatan berbasis manual dan penggunaan kertas menjadi pendekatan berbasis aplikasi digital dengan penggunaan sistem monitor digital terdepan
- Pemberdayaan Masyarakat dan Wirausaha melalui Gerai @ccess, yakni suatu platform aplikasi pemberdayaan masyarakat untuk berwirausaha yang memberikan layanan perdagangan dan jasa ,keuangan, pendidikan, dll dengan berbagai macam manfaat dan keuntungan
- Pasar Internasional dengan mendorong ekspor dan investasi melalui Indonesia @ccess sebagai one-stop portal untuk perdagangan, pariwisata dan investasi
Indonesia @ccess membantu produser dan pemasok untuk menjangkau pasar internasional pertama kalinya di Middleber, Zeeland - Belanda 1-3 November dan China International Import Expo, yang akan berlangsung pada 5-10 November 2018 di Shanghai. Pengunjung dengan mudah dapat melakukan transaksi secara digital dengan para produser dan pemasok yang tidak dapat hadir di CIIE 2018 melalui platform Indonesia @ccess ini.
“Kami ingin memberikan kemudahan kepada para produser dan pemasok, walaupun mereka tidak dapat hadir di CIIE 2018, namun penawaran produk mereka tetap hadir lewat digital dan transaksipun dapat dilakukan lewat payment gateway kami, Money @ccess yang terhubung ke sektor perbankan. Semua dibuat mudah dan tanpa batas dengan Indonesia @ccess,” tambah Reza.
Valdo Digital Lab berada di barisan terdepan untuk mengadakan lompatan kuantum bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi digital. Mengutamakan prinsip inovasi digital, transformasi, kesinambungan, pemberdayaan masyarakat, akses dan pembangunan ekosistem melalui kolaborasi dengan pihak pemangku kepentingan utama di seluruh dunia diharapkan dapat memberikan perubahan bagi perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
(mdk/wnd)