Pernah Ditipu Puluhan Juta, Usaha Keripik Gethuk Modal Rp50.000 Kini Raup Omzet Rp75 Juta per Bulan
Dengan modal awal hanya Rp50.000, pemilik Pandawa Snack telah membuktikan bahwa kegigihan dan inovasi dapat membawa bisnis kecil menuju kesuksesan besar.
Dalam dunia usaha, keberhasilan sering kali dimulai dari langkah kecil dan semangat pantang menyerah. Ini telah dibuktikan perjalanan pemilik Pandawa Snack, usaha keripik gethuk yang kini sukses menjual ratusan bal produk setiap harinya.
Dengan modal awal hanya Rp50.000, pemilik Pandawa Snack telah membuktikan bahwa kegigihan dan inovasi dapat membawa bisnis kecil menuju kesuksesan besar.
Pandawa Snack didirikan oleh Muhammad Kudzaifah pada tahun 2013 di daerah Borobudur, Magelang. Berawal dari rasa penasaran dan niat untuk mencoba, Kudzaifah memulai usaha dengan modal seadanya.
Modal tersebut dia gunakan untuk membeli sekitar 30 kilogram singkong yang kala itu seharga Rp1.500 per kilogram. Kemudian singkong diolah menjadi produk keripik gethuk yang dijual ke pasar-pasar
Pada awalnya, usaha ini berjalan sangat lambat. Kudzaifah hanya mampu menjual 4 bal produk per hari, dengan harga sekitar Rp35.000 per bal. Meski hasil awalnya kecil, dia tidak pernah putus asa.
Dia terus mengembangkan usahanya, memperbaiki kualitas produk, dan belajar dari berbagai pengalaman pahit. Salah satu tantangan besar yang dia hadapi adalah ketika ditipu oleh seorang sales yang membawa produknya tetapi tidak membayar sehingga menyebabkan kerugian hingga Rp10 juta. Di samping itu, kini dia bisa meraih omzet hingga puluhan juta rupiah.
"Kita dulu pernah ketipu sama sales. Itu salesnya ngambil dulu, bayarnya tempo tapi malah ditinggal kabur mungkin sekitar Rp10 juta," kata Kudzaifah dalam tayangan YouTube Lempar Dadu, Kamis (24/10).
Proses Produksi yang Inovatif dan Efisien
Proses produksi keripik gethuk melibatkan beberapa tahapan penting, dimulai dari pengupasan dan pencucian singkong. Setelah singkong dikupas dan dibersihkan, selanjutnya dikukus selama 15 menit untuk memastikan teksturnya empuk dan siap diolah lebih lanjut. Lalu singkong dibumbui dengan garam, bawang putih, dan penyedap rasa untuk memberikan cita rasa khas.
Tahap berikutnya adalah penggilingan dan pembentukan. Singkong yang telah dibumbui, digiling hingga halus dan kemudian dibentuk menjadi keripik gethuk. Setelah dibentuk, barulah dijemur di bawah terik matahari hingga kering sebelum digoreng. Proses ini menjadikan keripik gethuk Pandawa Snack memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa yang lezat.
Selain pernah ditipu oleh sales, dia juga harus berhadapan dengan ketidakstabilan harga bahan baku, terutama cabai, yang digunakan untuk membuat varian pedas dari produk getuknya. Ketika harga cabai melambung tinggi, dia terpaksa menghentikan produksi varian pedas hingga harga bahan baku kembali stabil.
Namun, tantangan ini tidak membuat Kudzaifah menyerah. Justru sebaliknya, dia memandang setiap kendala sebagai pelajaran berharga yang membantunya menjadi lebih hati-hati dalam menjalankan bisnis. Kegigihannya dalam mengatasi hambatan-hambatan ini telah menjadi kunci keberhasilan Pandawa Snack.
Seiring berjalannya waktu, Pandawa Snack mulai dikenal luas di pasar lokal. Dari yang awalnya hanya mampu menjual 4 bal per hari, kini Kudzaifah mampu memproduksi dan menjual hingga 400 bal setiap harinya.
Rambah Pasar Luar Daerah
Produk keripik gethuknya tidak hanya dijual di wilayah Magelang, tetapi juga merambah ke pasar di luar daerah. Dengan omzet bulanan mencapai Rp75 juta, Pandawa Snack telah menjadi salah satu contoh sukses UMKM yang dimulai dari modal kecil.
Untuk mendukung pertumbuhan usaha, Kudzaifah juga memperluas jaringan distribusi dengan bekerja sama dengan para sales dan reseller. Dia kerap menawarkan produknya ke pasar-pasar lokal
Meskipun sering kali menghadapi penolakan, Kudzaifah tetap yakin bahwa produknya memiliki potensi besar. Dia terus mengembangkan strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Salah satu alasan mengapa Pandawa Snack dapat bertahan dan berkembang pesat adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produknya. Kudzaifah memastikan bahwa setiap bal keripik gethuk yang diproduksi memiliki cita rasa yang sama sejak awal.
Dia percaya bahwa konsistensi adalah kunci untuk membangun kepercayaan pelanggan dan menjaga loyalitas mereka. Selain itu, Kudzaifah juga berinovasi dengan menawarkan berbagai varian rasa, seperti rasa gurih dan pedas manis, untuk menarik lebih banyak konsumen. Inovasi ini membantu memperluas jangkauan pasarnya dan meningkatkan daya saing produk di tengah ketatnya persaingan di industri makanan ringan.
Keberhasilan Pandawa Snack memberikan inspirasi bagi banyak pengusaha kecil di Indonesia. Bagi Kudzaifah, keberhasilan ini tidak hanya sekadar soal peningkatan omzet, tetapi juga tentang bagaimana ia dapat membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
Kini, Pandawa Snack telah melibatkan banyak tenaga kerja dalam proses produksi, mulai dari pengolahan hingga distribusi produk. Kudzaifah berharap agar ke depannya Pandawa Snack dapat terus berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
"Ke depannya yang pasti semoga pasarnya lebih luas dan produksinya jadi nambah banyak," ujarnya penuh harap.
Dia juga berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkenalkan lebih banyak varian produk. Dia juga berharap usaha ini dapat menjadi salah satu produk unggulan yang dikenal tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar nasional.
Reporter Magang: Thalita Dewanty