Wamen ESDM sebut kecelakaan di Freeport akibat kesalahan pegawai
"Kesalahan manusia," ucap Susilo singkat.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo, mengungkapkan bahwa kecelakaan di kawasan tambang PT Freeport Indonesia terjadi murni karena kesalahan manusia.
"Kesalahan manusia," ucap Susilo singkat ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/10). Susilo tidak menjelaskan langkah apa yang akan diambil Kementerian ESDM dalam menanggapi kecelakaan ini.
Sebelumnya, tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumpulkan hampir seluruh bahan terkait investigasi kecelakaan kerja di Tambang Grasberg Papua, yang dioperasikan PT Freeport Indonesia. Kejadian pekan lalu itu akan keluar laporannya maksimal 7 Oktober mendatang.
Kesimpulan sementara, ada kesalahan dari sistem operasional perusahaan tambang menginduk ke Amerika Serikat itu.
"Jumat (3/10) besok tim kembali dari Papua dan memberi laporan. Rencananya Senin atau Selasa esok kami bisa umumkan," kata Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Mineral dan Batubara Bambang Susigit di Kantornya, Jakarta.
Dari laporan itu, ada dua jenis kesalahan yang luput dikelola manajemen. Bambang menjelaskan dari rekaman CCTV, ada pekerja menyeberang di jalur kendaraan tambang tanpa koordinasi.
"Seharusnya enggak boleh menyeberang. Hasil wawancara katanya dia mau mengejar mobil kecil," kata Bambang.
Sistem penjemputan pekerja juga menjadi bahan penelitian ESDM. Sejauh ini, pemerintah cenderung melihat kekeliruan terbesar ada pada sistem operasional bukan, manajerial.
"Kalau operasional berarti ada sistem yang perlu diperbaiki."
Bambang enggan membicarakan soal sanksi, karena masih didalami apakah ini murni manajerial atau sistem operasional. "Kesimpulan atas hasil investigasi harus menunggu laporan dari tim tersebut," tandasnya.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (27/9), pukul 07.22 WIT. Kendaraan mengangkut 9 pekerja ditabrak satu unit truk tambang raksasa. Akibatnya empat pekerja tewas seketika, sisanya cedera.
DPR mengecam insiden itu sebagai wujud ketidakprofesionalan Freeport, yang mengklaim perusahaan tambang kelas dunia. Tahun ini, sudah ada kecelakaan lain, yakni longsor yang menewaskan satu pekerja.