Wapres JK: ASEAN butuh konektivitas agar ekonomi terbangun
"Ada 2 ciri negara di ASEAN. Ada negara kepulauan dan negara daratan. Indonesia Filipina adalah negara kepulauan sementara yang lainnya daratan. Ini membutuhkan konektivitas dan membutuhkan kerja sama satu sama lain."
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar semua negara di Asia Tenggara (ASEAN) saling bersinergi untuk membangun konektivitas. Menurut dia, tanpa sinergi tersebut, perekonomian negara-negara di ASEAN tidak akan bisa berkembang dengan baik.
JK sapaan akrabnya mengatakan hal tersebut di depan ratusan perwakilan negara Asia Tenggara dalam ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum 2016.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
Dikatakan JK, konektivitas tersebut merupakan jembatan bagi negara-negara di ASEAN dalam membangun perekonomian. Melalui pembangunan infrastruktur penghubung baik di darat maupun laut.
"Ada 2 ciri negara di ASEAN. Ada negara kepulauan dan negara daratan. Indonesia Filipina adalah negara kepulauan sementara yang lainnya daratan. Ini membutuhkan konektivitas dan membutuhkan kerja sama satu sama lain. Dengan demikian ekonomi akan saling berhubungan. Tentu maka yang dapat menghidupkan ekonomi adalah konektivitas atau logistik," ujarnya di Hotel Shang Ri La, Jakarta, Selasa (8/11).
Tidak hanya itu, adanya konektivitas antar negara juga dinilai akan memberi efisiensi bagi pengeluaran-pengeluaran negara di ASEAN. Hal ini akan membuat anggaran setiap negara dapat di alokasikan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek lainnya.
"Untuk itu tentunya masing-masing negara membutuhkan sistem yang baik. Maka semua dapat menjalankan usahanya bersama-sama. Kalau suatu negara punya pelabuhan dan negara lain tidak maka itu sulit berbagi. Kalau tahun 80-an infrastruktur masih jadi pekerjaan umum. Sekarang makin banyak infrastruktur sudah menjadi bisnis," jelas dia.
"Itulah maka bagaimana pemerintah membagi bisnis ini ke pengusaha. Cita-cita kita tahun 2025 semua negara Asia dapat terhubung dengan logistiknya. Khususnya untuk meningkatkan ekonomi kita. Itulah harapan saya," tutupnya.
Baca juga:
JK: Infrastruktur jadi pekerjaan pemerintah yang tak pernah selesai
Pemerintah cari dana bangun infrastruktur ke ratusan investor ASEAN
Kereta Bandara Soekarno-Hatta dibeli dari Swedia seharga Rp 915,9 M
5 Fakta mencengangkan di balik proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta
KAI kaji Jakarta Kota jadi stasiun keberangkatan kereta bandara