Wapres JK: Kita akan pelajari masalah pedagang sapi mogok jualan
"Nanti kita pelajari masalahnya apa. Kalau permasalahannya suplai ya kita perbaiki suplainya," kata JK.
Para pedagang daging sapi di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bandung, Serang dan kota-kota lain sepakat melakukan mogok jualan. Aksi ini dilakukan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang membatasi impor sapi bakalan.
Terhadap aksi mogok penjual daging tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah akan terlebih dahulu mempelajari secara rinci akar persoalan tersebut.
"Nanti kita pelajari masalahnya apa. Kalau permasalahannya suplai ya kita perbaiki suplainya," tutur JK di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (10/8).
JK juga akan melihat kebijakan kuota impor daging sapi. Apabila kuota impor yang menjadi persoalan, maka hal itu akan diperbaiki pemerintah.
"Kalau itu masalahnya ya kita perbaiki tapi nanti kita lihat penyebabnya," ujar JK.
Aksi mogok penjual daging ini rencananya akan dilakukan hingga Rabu (12/8) dan tidak menutup kemungkinan diperpanjang bila belum ada solusi dari pemerintah. Para pedagang mengaku mengalami kerugian akibat minimnya pasokan daging yang menyebabkan harga naik dan menurunnya jumlah pembeli daging sapi.
Mengantisipasi kondisi tersebut, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah melakukan operasi pasar (OP) daging sapi di tiga kota yakni Bandung, Jakarta dan Serang.
Bulog menyiapkan 250 ton daging sapi di gudang yang bisa disalurkan setiap saat jika diperlukan. Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan pasokan, Bulog terus menambah persediaan daging di gudangnya yang berasal dari Rumah Potong Hewang (RPH) milik PT Berdikari di Cibitung. Di RPH Cibitung ini, ada 15 ekor sampai 20 ekor sapi yang dipotong setiap harinya.
(mdk/idr)