Wapres Jusuf Kalla: Suku bunga KPR harus turun
Wapres JK melihat BI Rate harusnya bisa dilevel 5 persen.
Belum lama ini Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya atau BI Rate dari semula 7,75 persen menjadi 7,5 persen. Namun pemerintah belum puas dengan posisi BI Rate yang hanya turun 25 basis poin (bps).
Senada dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga melihat BI Rate masih bisa lebih rendah dari level saat ini. "Mestinya bisa lebih turun lagi," ujar Jusuf Kalla saat berbincang dengan merdeka.com di ruang kerjanya, Senin (9/3).
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
Deflasi yang terjadi dua bulan berturut-turut yakni Januari-februari 2015, menjadi dasar pertimbangan untuk kembali menurunkan BI Rate. Tidak hanya BI Rate, Wapres juga melihat seharusnya perbankan menurunkan suku bunganya, termasuk suku bunga untuk kredit Kepemilikan Rumah atau KPR.
"Harus (KPR turun). Suku bunga lending ratenya sekarang sudah di atas 10 lagi, 12, 15. Itu kan berbahaya untuk pertumbuhan ekonomi. Kita mesti single digit saja," ucapnya.
Wapres melihat, idealnya BI Rate ada di kisaran 6 persen. Bahkan bisa di level 5 persen. Dengan posisi BI Rate saat ini di kisaran 7,5 persen, Jusuf Kalla meminta BI menurunkan secara bertahap. Menurutnya penurunan BI Rate hal wajar. Semua negara sudah menurunkan suku bunganya.
Dalam beberapa kali kesempatan, pemerintah sudah menyampaikan kepada bank sentral agar menurunkan suku bunganya. Keputusan BI menurunkan BI Rate kemarin diklaim sebagai kesuksesan pemerintah membujuk bank sentral.
"Kita minta turunkan bunga, dia (BI) paham, diturunkan. Kan harus ikut inflasi, untuk menurunkan inflasi harusnya turunkan suku bunga justru."
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini kembali menegaskan, permintaan pemerintah kepada bank sentral untuk menurunkan suku bunganya tidak ada urusannya dengan independensi atau dianggap mengintervensi kebijakan otoritas moneter. Dia menjelaskan, Bank Indonesia independen kepada pemerintah, tapi tidak kepada negara.
"Negara kan ada kepalanya yaitu presiden. Harus sinkron. kalau independen seakan-akan ada di negara lain. Keliru kalau berpandangan independen itu seenaknya, tidak boleh.
Baca juga:
Februari deflasi, Bank Indonesia diminta kembali pangkas suku bunga
OJK tak khawatir soal kredit macet
Agus Marto tak janji BI Rate kembali turun
JK sebut BI Rate, infrastruktur, dan birokrasi hambat laju investasi
Bank Indonesia tak khawatir meski Rupiah terus terpuruk
Ikuti BI Rate, BTN turunkan suku bunga KPR