Waspada, Kenaikan Tarif Jalan Tol Bisa Picu Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran
Tulus menyebut, saldo kartu tol minus sangat mengganggu pergerakan mudik.
Ini terjadi karena sering kali calon pemudik luput terhadap informasi kenaikan tarif tol. Kemudian hal itu berimbas terhadap kurangnya saldo pada kartu tol gara-gara estimasi yang kurang tepat.
Waspada, Kenaikan Tarif Jalan Tol Bisa Picu Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran
Waspada, Kenaikan Tarif Jalan Tol Bisa Picu Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran
- Panduan Menyeluruh tentang Tarif Tol Kalikangkung-Bawen: Rencanakan Anggaran Perjalanan Anda dengan Cermat
- Pemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024
- Tarif Tol Naik Jelang Mudik, Menteri PUPR: Harusnya Naik Enam Bulan Lalu
- Hati-Hati! Kartu e-Tol Hilang di Jalan Tol Bisa Kena Denda Seharga Tarif Terjauh
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) unsur masyarakat, Tulus Abadi menyebut bahwa kenaikan tarif jalan tol pada sejumlah ruas bisa berdampak terhadap kemacetan panjang di musim mudik Lebaran 2024.
Ini terjadi karena sering kali calon pemudik luput terhadap informasi kenaikan tarif tol. Kemudian hal itu berimbas terhadap kurangnya saldo pada kartu tol gara-gara estimasi yang kurang tepat.
"Mungkin masyarakat juga belum terinformasi, mungkin menganggap bahwa 3 bulan lalu atau tahun kemarin masih sekian ratus ribu, cukup, sekarang kan sudah ada kenaikan tarif di beberapa ruas," ujar Tulus dalam sesi bincang virtual dikutip Selasa (26/3).
"Termasuk Tol Jakarta-Cikampek. Biasanya golongan I terjauh Rp20.000 sekarang Rp27.000, artinya ada kenaikan Rp7.000. Belum lagi ruas-ruas lain setelah Japek, itu ada kenaikan yang sudah dieksekusi oleh BUJT karena mendapat surat keputusan dari PUPR," urainya.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh pemudik yang berencana berangkat dengan kendaraan pribadi agar memastikan kecukupan saldo. Sebab, pemerintah tak ingin kendala tersebut mengganggu arus lalu lintas mudik dan balik.
"Artinya, kenaikannya harus diperhitungkan. Katakanlah kalau biasanya mungkin Rp1 juta atau Rp500.000, kira-kira ditambah 30-40 persen lah kecukupan saldonya," pinta Tulus.
Tulus menyebut, saldo kartu tol minus sangat mengganggu pergerakan mudik. Dia lantas mengutip data Jasa Marga per Nataru 2023 silam, dimana ada sekitar 28.000 kendaraan yang kekurangan saldo dari Jakarta hingga Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Jawa Tengah.
"Itu Nataru. Bagaimanapun Nataru tentunya lebih kecil dibanding mudik Lebaran," imbuh dia.
"Saldo kurang ini jadi masalah dari sisi trafik. Karena ada waktu untuk bertransaksi, apakah mengisi dulu ke tempat yang ada atau meminjam di belakangnya. Kalau bisa pinjam, karena kalau sistem tertutup kita tidak bisa pinjam, kecuali sistem tarif terbuka. Itu perlu waktu dan menimbulkan kemacetan," bebernya.