Profil
Andi Budimansyah
Andi Budimansyah lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Pria yang saat ini menjadi Tim Ahli di Bidang Internet dan DNS Secusity Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini adalah alumni dari COmputer Expert for Technical & Informatics di UPN Veteran Jakarta.
Andi Budimansyah menempuh pendidikan D3 pada tahun 1984 hingga 1988. Selanjutnya dia mendapatkan gelas Sarjana di Computer Science & Informatics di STI&K Jakarta pada tahun 1995 sampai 1997. Karirnya dalam bidang telekomunikasi telah dimulai sejak tahun 1988. Pada tahun 1988 hingga 1998, Andi bekerja sebagai Nasional Call Center Manager di PT Infomedia Nusantara (Yellow Pages) Jakarta. Pada tahun 1997 hingga 1998, Andi juga bekerja sebagai salah satu founder dan sekjen pada Forum Premium Call Indonesia. Forum ini mewadahi pengusaha penyelenggara jasa premium call dan bersama pemerintah menyusun juklak serta juknis penyelenggaraan layanan premium call.
Pada tahun 1998 hingga 1999, Andi menjadi Business Development General Manager pada PT Gajahandra Hacitya Jakarta. Salah satu prestasinya ketika bekerja di perusahaan ini adalah menjadikan perusahaan premium call-nya sebagai salah satu perusahaan premium call dengan penelepon terbanyak di antara sembilan operator lain yang ada pada saat itu. Karirnya dalam bidang telekomunikasi dan IT semakin menanjak ketika, Andi menjadi direktur pada PT Medialintas Antar Buana (AsiaNET) Jakarta pada tahun 1999 - 2006.
Pada tahun yang sama, yaitu antara 2001 hingga 2005, Andi Budimansyah juga menjadi VP Operational & Corporate Relation pada PT Jaring Data Interaktif Jakarta. Beberapa proyek yang ditanganinya saat itu adalah membuat dan menjalankan website Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta website resmi lainnya pemerintah lain seperti DPR RI, MPR RI, Komisi II, Pansus Pemilu, Pansus Susunan dan Kedudukan DPR RI, serta membuat CD presentasi mengenai riset yang dilakukan IFES (International Foundations for Election System) dan tentang perempuan dan politik oleh pemerintah USA.
Sementara itu, pada tahun 2003 hingga 2005, Andi juga ditunjuk sebagai Dewan Pengawas pada Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan melakukan pengawasan jalannya organisasi. Andi juga menjadi founder dari Lembaga Internet Indonesia pada tahun 2004. Lembaga ini dibentuk untuk melayani kebutuhan internet resources Indonesia. Selanjutnya Andi menduduki posisi Sekjen pada Aosiasi WirelessLAN Internet Indonesia pada tahun 2004 hingga 2007. Asosiasi ini dibentuk oleh Asosiasi ISP, Warnet, dan Masyarakat IT untuk menyebarkan internet pada masyarakat dengan biaya yang murah.
Karirnya dalam bidang telekomunikasi terus berkembang pada tahun 2005 hingga 2006 ketika Andi menjabat sebagai General Manager Business Development pada PT Jogja Telepon Cerdas (JTC) Yogyakarta dan diangkat sebagai Direktur Utama pada PT Citra Vision Nusantara Jakarta pada tahun 2006 sampai sekarang. Mulai tahun 2007 hingga 2008, Andi diangkat menjadi Direktur dari PT Pranasakti Dewanata Jakarta. Pada tahun 2008 sampai sekarang, Andi menjadi Direktur IT pada PT Murfa Surya mahardika Jakarta.
Sementara itu, pada tahun 2007 hingga 2011, Andi juga menjadi Dewan Pengawas pada Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). Selanjutnya, pada 2011 sampai saat ini Andi diangkat menjadi Ketua Umum dari PANDI. PANDI merupakan institusi yang dibentuk pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pelayanan pendaftaran domain internet .id pada pemerintah, militer, pengusaha, dan masyarakat.
Selain menjadi Tim Ahli Bidang Internet dan DNS Security Menteri Pertahanan RI, Andi juga menjadi anggota Desk Cyber Security Kementrian Koordinasi Polhukam mulai tahun 2014 hingga saat ini. Andi bertugas memberikan rekomendasi terhadap menteri dalam hal keamanan internet dalam yuridiksi Indonesia.
Tak hanya berpengalaman di bidang IT dan telekomunikasi, Andi juga membuat buku tentang kajian Lembaga Internet Indonesia pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2007, Anda bersama timnya membuat kajian bidang telekomunikasi tentang Next Generation network yang diseminarkan dan dibiayai, serta diterbitkan oleh Departemen Komunikasi dan Informasi.
Riset dan analisis oleh: Kun Sila Ananda