6 Potret Tiktokers Irene Suwandi Bertemu Lisa BLACKPINK, Bawa Hadiah Lightstick Raksasa Buatan Sendiri
Irene Suwandi, seorang TikToker, berkesempatan bertemu dengan Lisa dari BLACKPINK di Bangkok.

Baru-baru ini, Lisa dari BLACKPINK bertemu dengan Irene Suwandi, seorang TikToker yang berasal dari Surabaya. Pertemuan yang tidak terduga ini berlangsung di Bangkok, Thailand, dan langsung menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Momen berharga itu diabadikan dalam sejumlah foto dan video yang menunjukkan kebahagiaan Irene dan keramahan Lisa. Kegembiraan Irene begitu jelas terlihat, terutama saat ia memberikan sebuah lightstick raksasa yang dibuatnya sendiri kepada Lisa.
Reaksi terkejut dan bahagia dari Lisa juga menarik perhatian banyak netizen. Sebelum pertemuan dengan Lisa BLACKPINK, Irene telah beberapa kali mengekspresikan kecintaannya terhadap BLACKPINK, khususnya kepada Lisa, melalui video-video tribute di TikTok.
Dalam video tersebut, Irene menunjukkan kreativitasnya dengan menggabungkan musik dan visual, sehingga mendapatkan banyak pujian dari para penggemar. Kini, impian untuk bertemu idola akhirnya terwujud, membuktikan bahwa kreativitas bisa membuka peluang luar biasa.
Lightstick raksasa yang diberikan Irene menjadi salah satu sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Hadiah ini bukan hanya sekadar benda, melainkan juga simbol dari kreativitas dan usaha Irene Suwandi dalam mengekspresikan rasa cintanya kepada Lisa.
Berikut potret dari momen tersebut yang dirangkum Liputan6.com dari Instagram @ireneswnd, Senin (17/3).
Sesampainya di Thailand, Irene Suwandi terlebih dahulu merakit lightstick raksasa yang ia buat sebelum menyerahkannya kepada Lisa.

Setelah menyusun lightstick dengan baik, Irene terlihat antusias membawanya ke lokasi pertemuan, meskipun harus melewati tangga.

Irene Suwandi merasa sangat bahagia ketika dapat bertemu lebih dekat dengan Lisa.

Irene kemudian menunjukkan detail dari lightstick raksasa yang ia buat dan Lisa pun mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Pertemuan ini memperlihatkan kedekatan Lisa dengan penggemarnya, terlepas dari latar belakang dan negara asal mereka.

Irene menganggap pertemuan itu seperti sebuah mimpi dan menganggapnya sebagai 10 menit terbaik dalam hidupnya.
