Bukan Tas Mewah, Ternyata Harvey Moeis Selalu Belikan Sandra Dewi iPhone Baru Tiap Tahun
Dalam persidangan, Sandra mengungkapkan selama pernikahan dengan Harvey Moeis, suaminya tidak pernah memberikan tas mewah sebagai hadiah.
Sandra Dewi kembali dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada hari Senin, 21 Oktober 2024. Dalam sidang tersebut, Sandra menyatakan suaminya tidak pernah memberikan tas mewah sebagai hadiah selama mereka menikah.
Sebaliknya, ia mengungkapkan setiap tahun ia selalu menerima hadiah berupa iPhone dari Harvey.
"Yang Mulia, saya di sidang kemarin sudah menjelaskan, suami saya ini pernah memberikan hadiah, rutinitas dia memberikan iPhone setiap tahun," ungkap Sandra di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Ia menambahkan sejak awal pernikahan, Sandra sudah meminta Harvey untuk tidak memberikan hadiah berupa tas mewah. Hal ini disebabkan oleh kerjasama yang telah ia lakukan dengan beberapa toko online dan offline yang menjual tas sejak tahun 2014.
"Tapi untuk tas, saya yang melarang Yang Mulia. Karena dari tahun 2014 saya ini sudah bekerja sama dengan toko-toko online shop ini dan toko-toko offline shop ini yang toko-toko tas Yang Mulia," jelasnya.
10 Tahun Dapat Endorse Tas Mewah dari 23 Toko
Selama sepuluh tahun terakhir, Sandra telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 23 toko yang memberinya berbagai tas. Tas-tas tersebut diperoleh sebagai hasil dari kolaborasi promosi dengan toko-toko tersebut, bukan dari merek tas ternama secara langsung.
"Jadi saya di-endorse sudah dari tahun 2014 sampai dengan 2024. Sudah 10 tahun, ada 23 lebih toko-toko tas ini yang memberikan saya tas, saya mempromosikan toko-toko ini bukan brand-nya," ujarnya.
Dalam kerja sama ini, Sandra tidak hanya mendapatkan tas, tetapi juga berperan aktif dalam mempromosikan toko-toko tersebut kepada para pengikutnya.
Selalu Menolak saat Dibelikan Tas Mewah oleh Harvey
Sandra mengungkapkan suaminya pernah menawarkan tas mewah kepadanya, tetapi ia selalu menolak. Alasannya karena ia sudah menerima terlalu banyak tas dari berbagai kerja sama profesional yang dijalani.
"Karena untuk tas saya sudah banyak sekali yang memberikan saya tas Yang Mulia. Jadi untuk apa suami saya memberikan saya tas lagi karena saya yang melarang, kenapa dia harus memberikan saya tas," ujarnya.
Ia juga menambahkan, "Sebelum dia bertanya kepada saya, 'kamu mau tas apa?' ada toko-toko yang bertanya kepada saya, 'kakak mau tas apa? kita mau kasih', untuk mempromosikan toko-toko mereka ini."
Dengan demikian, Sandra merasa tidak perlu lagi menerima tas dari suaminya, mengingat banyaknya tawaran yang datang dari pihak lain.