Cerita Arda Suami Tantri Kotak, Dapat Kado Ulang Tahun Toilet di Mekkah saat Naik Haji
Hari ulang tahun Arda pada 17 Juni bertepatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Hari ulang tahun Arda pada 17 Juni bertepatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Cerita Arda Suami Tantri Kotak, Dapat Kado Ulang Tahun Toilet di Mekkah saat Naik Haji
Hatna Danarda atau lebih dikenal dengan nama Arda Naff menadi salah satu public figure yang melaksanakan ibadah haji pada tahun ini. Arda berangkat ke Tanah Suci bersama sang istri tercinta, Tantri Kotak.Arda menceritakan pengalaman mengesankan yang dialaminya saat berada di Tanah Suci. Hari ulang tahun Arda pada 17 Juni bertepatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Arda mengaku mendapat hadiah toilet di momen ulang tahunnya Berikut cerita selengkapnya.
Arda membagikan pengalaman saat ibadah haji . Arda menyebut jika hadiah ulang tahunnya pada tahun ini adalah toilet.
"Ulang tahunku dikado toilet. Jutaan manusia kumpul seperti bubaran habis nonton timnas di GBK tapi ini 10x lipatnya. Bisa dibayangin crowdednya? Di Mina kami di tenda, maktab kami sangat dekat dengan jamarat sekitar 600 meteran tapi setelah lempar jumrah kita gak boleh balik di jalan awal harus muter lagi demu menghindari tabrakan manusia kurang lebih 6 km jalan kaki baru bisa masuk tenda 'halah deket itu' hehe dengan cuaca panas ekstrem, desak-desakan dan emosional dalam beribadah itu jadi luar biasa," tulis Arda .
"Kami inisiatif dengan group kecil untuk tawaf ifadah duluan (khawatir istri lebih cepat datang bulan), dengan konsekuensi siap jalan kaki (banyak akses ditutup) baru jalan kurang lebih 3 km, ada bus carteran nawarin bisa nganter, kami naik alhamdulillah sampai di Masjidil Haram. Tawaf Sai di tengah kepadatan jamaah, fisik terkuras," sambung Arda.
Menurut Arda, prediksi cuaca hari itu yakni sekitar 46 derajat. Namun ternyata tiba-tiba turun hujan. Momen itu dimanfaatkan Arda untuk berdoa.
"Air mata saya netes nyaru dengan air hujan. Pulang kami dapat taksi, diisi 9 orang diturunkan di tengah jalan karena jalan ditutup," tulis Arda lagi.
"Nyari jalan ke tenda Mina kami masuk terowongan, di dalam terowongan manusia berjalan sambil bertakbir. Gema takbir dalam terowongan besar dengan massa segitu banyaknya bagaikan saya menuju alam lain. Saya ngetik ini aja masih merinding. Jalan menuju tenda yang sudah di depan mata ditutup juga, kami putar lagi berkilo-kilo meter, jutaan manusia tumplek blek berjalan, jalan normal sangat sulit, langkah hanya bisa pendek-pendek dan kehausan," katanya. Di separuh perjalanan, Arda merasakan perutnya sakit. Dia pun mencari WC untuk BAB.
"Di tengah lautan manusia saya ingin buang air besar, semules-mulesnya gak bisa ditahan, cuma bisa meringis kesakitan. Istri ikut panik, kami juga terpisah dengan rombongan. Saya suruh istri minggir dulu. Saya lari gak tahu arah, hanya sibuk nyari WC, gak bawa ID, hp mati. Tiba-tiba saya nemuin maktab jamaah dari antah berantah, saya masuk eh gak diperiksa lolos aja meskipun ada penjaga, saya nyari WC ternyata menjelang magrib antrian bisa mengular dengan 1 WC bisa 8 orang yang antri," ungkapnya.
Arda pun awalnya meminta izin kepada seorang bapak untuk masuk ke WC dulu karena sudah darurat. Namun rupanya tak diizinkan.
Arda kemudian dipanggil dan didorong di seberang WC oleh seseorang. orang tersebut mempersilahkan Arda menggunakan antriannya.
Arda pun meminta izin kepada barisan yang ikut mengantre dan mereka pun semua mengizinkan.
"Setelah saya selesai badan saya langsung membaik. Setelah itu saya mencari istri dan ketemu, wajahnya panik, air matanya ngembeng, tangannya geter meluk saya. Toilet bersih itu jadi hadiah mewah di ulang tahun saya tanggal 17 Juni di musim haji dengan jutaan manusia yang bertepatan dengan Idul Adha," katanya.
"Tiap orang punya 'ismailnya' sendiri-sendiri, punya pengorbanannya sendiri-sendiri. Banyak cerita lainnya tentang pengorbanan di haji ini, tiap orang mendapatkan perjalanan spiritualnya masing-masing saat haji. Haji bukan sekedar gelar dan syukuran keluarga, tapi haji buat saya pribadi adalah mengasah hati," tutupnya.